POV"ADZAR"
Bangsat!
Gua kena tampolan.
Baru juga sehari jadi pacarnya.
Udah main kekerasan dalam rumah tangga aja tuh pendek sialan."Sorry Boss." Kemal meringis.
Gua menghela napas.
Marah juga percuma karena ujungnya tetap berakhir mengenaskan. Aaron itu kan emang sadis. Tingkat iblis lagi.Hatsim!
Dave menggosok hidungnya yang gatal. Udara malam cukup membuat kami merenungi semua kesalahan yang telah dilakukan satu orang. Si Kemal bajingan."Anjing! Dingin gua." Keluh Kino yang meringkuk di dalam selimut tebal.
"Gua juga. Tau gini mending gua di rumah aja." Brazon ngedumel.
Yups.
Kami tidur di luar.
Tepatnya di pendopo depan rumah dengan semua kunci mobil, ponsel dan dompet di sita Aaron."Bini elu emang iblis beneran, Boss." Umpat Kemal.
"Bacot! Ini semua gara-gara elu, bangsat!" Kino kalap.
"Udah. Nikmati aja nasib." Haska mencoba tenang dengan tubuh merapat dalam selimut.
"Untung juga kita masih di kasih selimut. Kalo nggak udah opname kita besok pagi." Kesal mulut ini.
Parah!
Rencana gua buat berduaan batal karena mereka berlima dan sekarang harus tidur di luar pula. Emang apes dah!"Besok kelas gua tanding lagi." Brazon menyerah.
"Bir gua melayang dan sekarang tidur di luar? Emang bangsat dah." Kesal Dave.
"Kemallllll?! Ke laut aja lu??!!!!" Teriak kami kompak.
-
-Pagi yang cerah.
Tubuh ini rasanya remuk setelah tidur berbagi kursi tunggu di depan pendopo rumah. Hukuman yang selama seumur hidup baru gua rasakan.Eugh!
Kemal menahan diri untuk tidak muntah. Begitu juga yang lainnya saat kami semua di suguhin sarapan buatan pacar gua tersayang.Mati kutu.
Kali ini gua nggak bisa ngelak atau nyari alasan buat nggak makan tuh menu sarapan. Atau mimpi buruk lainnya bakal datang."Kenapa elu kagak bilang kalo Aaron nggak bisa masak?" Delik Haska.
"Enak kok. Kalian harus habisin." Ucap gua cepat, tersenyum penuh kepalsuan.
"Bisa diare bangsat!" Maki Kemal pelan.
"Elu pilih mana diare apa hidup di neraka?" Gua balik membalasnya.
Ia menghela napas.
Tangan itu kembali menyuapkan makanan ke dalam mulut sebisa mungkin dengan memasang wajah santai.Wajar.
Mereka semua biasa makan makanan enak dan sepertinya kali ini Aaron benar-benar sengaja memasukkan semua garam kedalam masakan bahkan pedasnya tak tanggung-tanggung."Boss, perut gua udah kagak sanggup. Sumpah, nih pertandingan antar kelas hari ini gua bisa benar-benar absen, anjir." Bisik Brazon yang duduk di samping gua.
"Iya. Elu jadi laki kok takut begitu sih ama bini." Kesal Kino.
"Kalo elu pada yang punya bini kayak Aaron kira-kira bakal kek mana, hah?!" Mata ini menatap mereka tajam.
"Gua ma bakal nyari aman." Jawab Dave cepat.
"Ini gua juga lagi nyari aman, bangsat! Ogah gua kena tampol lagi." Kesal gua.
"Nasib-nasib. Gara-gara elu nih Kem!" Haska mendelik.
"Kami pergi dulu ya. Bye bye!" Intan tertawa setan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG BOSS
Roman pour AdolescentsBagaimana rasanya kalau elu dicium musuh bebuyutan elu? Bahkan itu adalah ciuman pertama elu. Elu membencinya selama dua tahun ini, karena keberadaannya meredupkan aura elu yang hampir tenggelam. Seberusaha apapun elu tetap satu kelas dengannya sej...