(6) merubah sudut pandang

12.5K 822 3
                                    

"dek kamu udah bangun"

Kia yg baru sadar pun menoleh mendapati kalau ada Rendi di samping tempat tidurnya "kamu butuh apa?, masih sakit gak atau mau makan abang pesenin" tanya Rendi Kia hanya menggeleng sedari bangun tadi semua badan nya sakit termasuk kepalanya

"dek maafin abang ya, tadi engggak bisa nolong kamu, ternyata keluarga kamu masih memperlakukan kamu seperti itu abang kira setelah setahun yang lalu mereka tidak pernah melakukannya lagi" ujar Rendi yang sendu melihat keadaan Yeza. setelah itu Rendi keluar meninggalkan Yeza sendirian yang termenung memikirkan yg terjadi beberapa jam yg lalu

"orang tua macam apa kok tega ngelakuin kayak gini sama anak kandungnya ni juga cuman gitu aja gue lansung pingsan pasti gara-gara Axsel yg nyuruh gue selama dua
bulan gak pernah latihan " kesalnya

"Sel pasti sekarang lo kayak orang gila. gue pengen temuin lo semua tapi gue gak tau kalian bakal percaya apa enggak sama gue. mungkin lo pada kira gue gila" sendunya

"Aihs gue kangen umi abi hiks pengen nangis gue" ujarnya sambil mengusap ingusnya yang akan terjatuh

"Sebenarnya gue gak sudi ngakuin ini tapi
ini yang gue rasain, gue kangen sama Axsel dan yang lain apalagi gue baru sehari disini"

🥭🥭🥭

"bang, mbak apa kalian mengulanginya lagi" dingin Rendi tanpa menatap kedua orang yg duduk didepannya yang tidak lain
kepada Wiliam dan ILMA. orang tua Yeza
sekarang mereka sedang duduk di ruang keluarga.

"Gimana mbak gak marah selama lima hari ia tak pulang dan dia pasti menjadi wanita murahan di luar sana mbak kira Yeza berubah tapi apa dia malah ke club bersama om-om!" marah Ilma

"Saya sekeluarga sudah mulai memaafkan wanita murahan itu tapi ia mengulanginya lagi" dingin wiliam

"Jangan pernah katakan dia perempuan murahan!! "marah Rendi. "dia memang perempuan murahan malahan pembunuh" sinis Wiliam. "kemana saja dia selama lima hari tak pulang selain melayani pria di luar sana" murkanya

"ORANG TUA MACAM APA KALIAN!! ANAK MASUK RUMAH SAKIT SAJA TAK TAU DAN KALIAN LEBIH PERCAYA DENGAN ORANG BARU KETIMBANG ANAK KALIAN SENDRI
kalian tak mencari bukti tentang 10 tahun lalu dan kalian lebih percaya dengan orang asing" teriak rendi yg sudah kesal dan murka dengan kakaknya dan kakak ipar nya ini

"Dan kalian harus tau yg membuat Yeza masuk rumah sakit itu anak kalian sendiri dan sahabat nya sampai-sampai membuat Yeza amnesia" marahnya

entahlah dari dulu Rendi tak habis pikir Yeza itu anak kandung mereka tapi mereka malahan memperlakukan yeza bak hewan pasti gara-gara perempuan ular itu batin Rendi dan gara-gara 10 tahun lalu

Setelah itu rendi bangkit iya tak tahan lagi dengan orang yang menutup matanya tanpa mencari bukti.

Mereka tak menyadari dari atas ada
yang mendengarkan pembicaraan mereka
"orang baru? siapa pembunuh?"batinnya
bertanya lalu masuk ke kamar lagi

Sedangkan gibran yg ingin minum tak
jadi dan lebih memilih menguping

"amnesia" gumam nya

Separah itukah batinnya

🥭🥭🥭


"Dek abang pulang dulu ya besok abang kesini lagi dan bawain makanan yang banyak untuk kamu" tak lupa ia mengelus kepala Yeza yg masih berbalut hijab berwarna hitam

"Iya om, oh iya Yeza boleh nitip hijab lagi engggak"

"Boleh semoga kamu selalu Istiqomah ya dek abang seneng sama perubahan kamu" Kia hanya tersenyum lalu mengangguk

"Ya udah abang pulang dulu"

Setelah kepergian rendi yeza kembali termenung "kira-kira keluarga ini tubuh kenapa benci ama si Yeza ya apa gue cari tau aja ya" Kia lansung berpikir kalau mereka membenci Yeza karna masalah hanya ia tak pulang tak mungkin mereka memarahinya sampai segitunya.

Ia masih ingat saat yeza menahan sakit ia tau kalau yeza mendapat luka tapi kenapa firasatnya mengatakan jika yeza memiliki penyakit yang serius

"Kok bisa ibu kandung melakukan hal sepeti itu ini anak kandung tapi i lebih memilih anak angkat itu" sungguh geram dia dengan momy pemilik tubuh

Mungkin untuk dady dan kakaknya, ya mungkin mereka tak mempunyai mata mereka buta tapi momynya ini ia adalah seorang ibu seharusnya ia lebih tau tentang anaknya tapi ini sungguh tak habis fikir

"Sepertinya kita harus merubah sudut pandang mereka tapi "arhgg kesal juga gue! huh emosikan jadinya ngingetin keluarga biadap ini!"

kia merebahkan tubuhnya lagi dan masuk ke alam mimpi sungguh lelah padahal dirinya baru setengah hari di rumah ini





Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang