48

5.9K 480 3
                                    

"Semuanya sudah siap" tanya buk mona
Semuanya mengangguk. semua nya sudah memasuki bus mereka yg kemarin. dan guru mengajak mereka ke kebun teh .

"Kak kenapa dara enggak mau duduk sama kenzi" tanya kenzi kepada yeza sekarang kakak beradik itu duduk bersama sedangkan mira dan dara berada didepan.

Fyi: dara lebih muda dari pada yeza dan mira. dara bisa dibilang seumuran dengan kenzi hanya sedikit info dara seharusnya masih berada dikelas 10 tapi ayah nya meloncat kan dara agar lansung kelas 11

"Mungkin lo bauk"santai yeza kepada kenzi. kenzi hanya mendenggus kesal dan tidak urung ia mencium ketiaknya. yeza yg melihat itu menahan tawa apakah adiknya mudah di bohongi mana sifat adiknya pas
saat mading

Astaga dia gak mau duduk sama lo karena jantung nya enggak aman huh gk pekak
apa gimana batin yeza

Berhubung jarak villa dengan kebun teh tidak terlalu jauh jadi hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di sana. semua murid lansung turun dan berdesak-desakan karena ingin melihat kebun teh yg begitu cantik dan indah.

"Kak kita belakangan aja" yeza mengngaguk
saat semuanya sudah keluar tangan yeza ditarik lembut oleh kenzi untuk turun. hanya satu kalimat yg terlintas di pikiran mereka hanya indah. udara yg sejuk dan ada beberapa burung berterbangan dan ada sedikit embun tapi tak tebal daun hijau yg agak basah dan disini begitu indah.

Yeza lansung berlari dan menghirup udara segar dengan rakus. Ia lansung mengeluarkan handphone miliknya

"Kak sini aku potoin" yeza tersenyum
dan menyerahkan hpnya. yeza menatap
ke belakang seolah ia sedang menatap kebun teh "Zi udah belum"

"Udah" yeza lansung menghampiri kenzi
untuk melihat apakah bagus atau tidak

"Omg keknya lo bisa jadi poto graper deh"pujinya "potoin lagi dong" kenzi tersenyum tipis "iya kakak ke sana, satu dua emm senyum"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Omg keknya lo bisa jadi poto graper deh"
pujinya "potoin lagi dong" kenzi tersenyum tipis "iya kakak ke sana, satu dua emm senyum"

Yeza yg tadinya membelakangi kamera kini menghadap kamera dengan tersemyum sekali-kali ia tertawa bahagia.  kenzi yg melihat kakaknya tersenyum juga ikut tersenyum ia rela menjadi poto graper kakaknya asal dia tersenyum.

Aldo yg berdiri tak jauh dari adik kakak itu tersenyum manis lebih tepatnya terhadap yeza tak ia sadari revan menatap nya tajam

"Ngapain lo liat tunangan gue" 

aldo menoleh kebelakang mendapati revan "emng kenapa gue kan punya mata" revan yg mendengar itu menggeram marah "tapi yg lo liat tunangan gue!"

"Kan lo enggak anggap dia tunangan oh
iya lo kan punya pacar urusin aja pacar lo
itu, dan satu lagi kalo mau punya cewek satu aja enggak usah dua sekaligus. gue perhatiin lo enggak mau lepasin salah satu dari mereka sungguh serakah" setelah mengatakan itu aldo pergi

Revan tertohok benar kata aldo ia tak bisa melepas kan keduanya ia mencintai dinda
tapi dilubuk hatinya paling dalam ia juga mencintai yeza bisakah ia serakah ia
ingin keduanya.

Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang