19

9.6K 700 0
                                    

Saat sudah keluar kantin Yeza melepaskan tangan Mira dan Dara. dengan santainya ia berjalan seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa "Eleh za" panik Mira

Sedangkan Yeza hanya acuh dan berjalan
ke uks diikuti Mira dan Dara "lo cuman pura-pura" tebak Dara

"Hm"

"Gilak lo gue kira beneran, tapi enggak sakit
apa" panik Mira yang melihat kaki Yeza yang sudah dilumuri darah tak lupa tangannya yang melepuh.

"gue mah udah biasa" karena ia dapat ingatan kalau Yeza asli pernah disiram momy dan dady nya karena dinda memfitnahnya. Karena itu ia hanya diam saat di kantin karena ingatan itu melintas

Yeza masuk ke uks meninggalkan Mira dan Dara yang terdiam menatap punggung Yeza dengan sendu. mereka tau apa maksud Yeza

Yeza berbaring di berangkar uks dan tak lama Dara datang membawakan pt3k untuk mengobati kaki tidak lupa tangannya.

Mereka heran apa Yeza tak merasa sakit pikir mereka. mereka saja tak bisa membayangkannya kalau mereka yang mengalaminya. seingat mereka Yeza sangat cengeng.

"Za engggak sakit apa?" tanya Mira dengan ngeri. "gue aja yang cuman lihatnya aja ngeri" sahut Dara yang baru datang dari meletakkan kotak pt3k

"biasa aja" ucap Yeza santai

"eh itu sendal jepit dari siapa? sepatu lo mana?" celetuk Mira yang baru sadar.

"tadi ada cowok yang ngobatin kaki gue, dia kasih ini sendal jepit dan sepatu gue tinggal di taman" jawab yeza tanpa mengalihkan pandangannya dari hp nya

"Siapa? cowoknya ganteng gak?"

Dara menggeplak kepala Mira dengan kuat sang empu hanya meringis dengan cengiran

"Sepatu lo engggak mau diambil" karena setau Dara sepatu Yeza bisa buat makan sebulan dan walau mereka konglomerat tapi kan sayang pikirnya

"enggak "

"Gini nih orkay"

"walau orkay, tapi kalau enggak dianggap sama keluarga sama aja bohong!" sahut yeza. Gibran yang berada di samping berangkar yeza entah seperti merasa tak suka saat mendengar kata Yeza untung ada gorden jadi ia dan Revan dkk tak kelihatan.

"Za kita kekelas dulu ya ngijinin lo" Dara mengalihkan pembicaraan agar tak membahas tentang tadi. "nanti kita berdua balik lagi" lanjutnya

"Lo berdua belajar aja"

Setelah kepergian Mira dan Dara Yeza bermain hp dan melirik sekilas di samping nya ia tau kalau disana ada Revan dkk.

"hiks hiks kak sakit!!" teriak Dinda

"eh maaf, gue gak sengaja" sesal Rifki

"Hiks hiks van sakit" teriak Dinda semakin menjadi. "EH LO GK USAH TERIAK-TERIAK" Yeza yang kesal langsung menarik gorden yang menghalangi brangkar Yeza dan Dinda, Semua kaget.

"engggak usah teriak lo!"

"adek lo itu, cuman kena air panas dikit aja nagis kayak di cincang aja, lebay!." sahut Niel yang sudah jengkel dengan Dinda. sedari tadi ia perhatikan Dinda menurutnya sangat lah lebay berbeda dengan yeza sedari tadi ia perhatikan biasa saja

"tuh, denger kata sahabat lo, gitu aja lebay"
setelah itu yeza kembali merebahkan dirinya karena ia sudah melihat wajah
Revan yang memerah padam.

Saat sedang asik melihat langit-langit uks
ia baru sadar orang yg mengobatinya tadi sudah ketiga kalinya mereka bertemu tapi ia tak tau siapa namanya.

Setelah lama ia memikirkan orang tersebut ia terlelap dan masuk ke alam mimpi. tadi Revan dkk dan Dinda sudah keluar.

🥭🥭🥭

"Za bangun"

"Yeza bangun!"Mira menggoncang tubuh Yeza dengan tak bermanusyawi tapi tetap saja Yeza tak bangun.Dara mengambil air yang ada di nakas, mengguyur wajah Yeza, dengan refleks Yeza bangun

"bocor-bocor"Yeza bangkit menatap tajam sahabatnya. "lo berdua bisa gak yang bener dikit bangunin orang!" marahnya. "eh kita udah Bangunin lo dengan brutal tapi lo kek gak ada arwahnya lagi"

Mereka bertiga berjalan di koridor yang sepi karena semua murid sudah pulang

"za lo mau bareng engggak" Mira menawarkan tumpangan kepada Yeza karena supirnya sudah menjemput, yeza hanya menggeleng

"Ya udah kita berdua duluan"

Setelah kepergian Mira dan Dara, Yeza menghampiri motornya dan meninggalkan sekolah. "saking lamanya gue tidur ni hari udah mau gelap" gumamnya menatap jalanan yang hampir gelap

bughh

bughh

Yeza memberhentikan motornya menatap beberapa pemuda yang berkelahi. "kok beraninya keroyokan" karna dua orang lawan 10, dengan badan yang besar

"Eh lo banci banget kok keroyokan"

bugh

bughh

kedua pemuda yang sedang berkelahi itu, sudah merasa kewalahan untuk melawan orang-orang itu apalagi lawan mereka menggunakan senjata. salah satu pemuda itu tak menyadari dari arah belakang seorang mengarahkan sebuah pisau

brakk

Yeza menendang tangan pria yang mengarahkan pisau. membuat pisau itu terjatuh. "jangan ikut campur lo!" marah pria itu, dan ingin menendang Yeza tapi Yeza lebih dulu menghindar dan membalas tendangan pria itu

bugh

bugh

"Udah banci keroyokan lagi!, emang banci pasar!"

"ni lagi anggota lo kanapa pada botak sih kan jelek!!" ujar Yeza yang masih sempat-sempatnya mengejek anggota pria itu


bugh

semuanya tumbang kedua laki-laki itu masih cengo dibenak mereka hanya. bagaimana bisa seorang gadis mengalahkan sepuluh orang mereka saja kalah tapi gadis

"tutup tu mulut nanti lalet masuk mampus lo!!" teriak Yeza karna salah satu dari mereka saking cengonya sampai mulutnya terbuka

"Dam lo cari info tu cewek" titah salah
satu dari mereka setelah itu mereka pergi




Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang