28

8.6K 654 1
                                    

"Nak bangun" panggil wanita paruh baya yang ingin membangun kan anak sulungnya itu.

"Iya umi" sahut seseorang dari dalam
kamar. tidak lama seorang pemuda keluar mengenakan sarung hitam tidak lupa peci yang senada

Sudah dipastikan jika kaum hawa melihat nya pasti akan histeris tak bisa berpaling karna wajahnya yang begitu tamvan arrgsgsg

"kenapa selama dua minggu ini kau tidak menemuinya?" tanya sang umi

"Sibuk" hanya itu yang terlontar dari mulut anak sulungnya yang sudah duduk di meja makan. "Apa kamu lebih memilih kuliah dari dia? apa kamu masih mengingat masalalu mu itu!" sentak abinya yang turut bergabung.

"Nak umi tau ini mungkin terlalu cepat dan kau sama sekali tak tau tapi ini permintaan terakhir kakek mu"

bisa pemuda itu dengar suara uminya yang terdengar sendu. tanpa mengucapkan sepatah katapun ia pergi menghiraukan teriakan milik abi dan uminya

Sekarang ia berada di danau tempat pertama kali dirinya bertemu dengan gadis yang telah singgah di hatinya tapi sayang gadis itu sudah terlebih dulu pergi melanjutkan pendidikannya tanpa tau ada seseorang yang ingin menyampaikan niat baiknya.

Apa yang harus ia lakukan hanya itu yang memenuhi pikirannya.

"Arghh!!" teriaknya agar meluapkan emosi tanpa sadar seseorang terjatuh dari pohon yang ada dibelakangnya karena kaget

"shitt" ringis seorang gadis menatap marah saat tau asal suara itu milik siapa

pemuda itu seolah tak mendengar atau sekedar menoleh ke belakang.

"lo gak liat ada gue! oyy denger gue gak ck tuli ya lo woyyyy! " teriak Yeza ya dia Yeza gadis yabg jatuh dari pohon beringin

🥭🥭🥭

"gue sumpahin lo jatoh dari motor mampus lo!" sedari tadi Yeza misuh-misuh tidak jelas tapi saat asik misuh-misuh Ia melihat pejalan kaki yang ingin menyeberang tapi di arah berlawanan ada mobil dengan kecepatan tinggi melaju kearah wanita itu

Yeza berlari menghampiri wanita itu dan mendorong ibu itu Sampai ibu itu terjatuh. Yeza tidak memperdulikan motornya yang sudah ia tinggal di sana lebih tepatnya ia dorong sampai nyunsep ke aspal

"Buk! ibuk gak papa?!" panik Yeza  membantu ibu-ibu itu untuk bangun

"enggak papa, makasih ya nak" ibu itu tersenyum "tangan mu terluka" panik ibu yang sudah Yeza bantu

"Haa luka? ehh enggak papa emm ibuk disini sama siapa?"

"Jangan panggil ibu umi aja ya" ucapnya dengan lembut tak lupa mengelus kepala Yeza yang dilapisi hijab. Yeza sempat terkejut dengan cepat menormalkan mimik wajahnya

"ah iya ib- eh umi. disini sama siapa?" ulangnya

"Umi sama abi "

"Emm ok deh. tapi maaf ya umi Yeza gak bisa antar umi sialnya Yeza lagi buru-buru asalamualaikum" tanpa mendengar jawaban umi Yeza segeraberlari menuju motornya yang sudah ia banting dan agak rusak itu

🥭🥭🥭


"lo kenapa senyam-senyum kayak orang gila? jangan buat gue takut deh"

"kita pindah ke higs school ANTARISTA" jawab Leo dengan santai dan terus senyum-senyum melihat handphone nya

"Ha! Jangan gila deh!"

"Iya, jangan deh disanakan ada Revan dkk"

"Gak ada penolakan sekarang kita urus surat pindah" ujar Leo tidak ingin dibantah

Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang