14

10K 723 11
                                    

"Sakit " ringis Yeza yang berusaha bangun dari tempat tidurnya. kakinya melangkah keluar menuruni tangga dengan pandangan mencari keluarganya. tapi suara wanita paruh baya membuat nya menoleh.

"kamu udah bangun"

Yeza menoleh mendapati Ilma yang berjalan dari dapur. tanpa mempedulikan Ilma, Yeza lebih memilih untuk makan karena perutnya sudah berbunyi

"Sini biar momy ambilin"

"Gak usah saya bisa sendiri"

Ilma tak menyerah iya terus berusaha mendekatkan diri kepada Yeza "yaudah momy ambilin minumnya ya"

"Hmm"

Yeza beranjak pergi ke taman yang pernah ia datangi sebelumnya. bisa ia lihat sebuah gazebo disampingnya ada bunga berwarna biru.

Yeza duduk tak lupa memetik bunga biru itu. Sambil memikirkan nasibnya ia teringat dengan uminya umi sekarang lagi apa ya umi sedih engggak ya pas kehilangan Kia

Kia yang mendengar ada notif dari handphonnya langsung merogoh saku bajunya dan melihat jika grup yang diberi subjek cecan cantik itu mengirim pesan

mira👹
kenapa gak sekolah (me)

Dira✨
1

Me:
Sakit

Dara✨
Lo gak papa


Mira👹
Lo sakit apa , gue jenguk ya

Me:
Gk perlu,  gue udah sembuh

Dara✨
syukur deh lo udah sembuh


Mira👹
Besok kita jemput

Me:
Hm

Yeza memutuskan keluar karna ia sangat bosan, karena keadaan yang tidak memungkinkan ia memilih mengenakan mobil nya saja.

"wihh keren juga ni mobil" kagumnya saat melihat mobil sport berwarna biru yamg begitu bagus, pantesan si lampir mau minjem

Sekarang tujuannya hanya mencari pedagang kaki lima yang berada di taman kota. saat sudah sampai matanya langsung berbinar saat melihat banyaknya pedagang kaki. Yeza lansung berlari menuju kerumunan yg menjual telur gulung

"ck kenapa mereka liattin gue segitunya, gue tau kalo gue tu cantik tapi gak gitu juga" batinnya saat melihat orang menatap nya.

Padahal mereka menatap Yeza karena ia menggunakan piama berwarna biru dan hijab instan hitam plus sendal jepit dan lagi sekarang ia memakai piama saat jam 12 siang aneh pikir mereka

"Neng mau beli berapa" ujar penjual telur gulung karna sekarang giliran Yeza

"Saya beli telur gulung nya 5k "

"Siap neng" tidak membutuhkan waktu yang lama telur gulung pesanan Yeza sudah siap bapak itu memberikan pesanan Yeza

"ini neng"

Yeza lansung mengambil telur gulungnya lalu menyerahkan uang berwarna hijau. "Kembalian nya buat bapak aja"

"makasih neng"

Yeza melihat lihat apa lagi yg akan ia beli "omg ada jus mangga!" Yeza lansung berlari kearah gerobak yabg menjual jus mangga entah kia atau Yeza sangat menyukai yang berbau mangga sama kayak author🙂

Setelah membeli jus Yeza mencari makanan lagi saat merasa sudah banyak ia mencari
tempat duduk di dekat air mancur.

kemunculan dua sosok yang membuat yeza mendenggus kesal

"Eh kak Yeza kakak udah sembuh?"

"Hmm" Yeza tidak memperdulikan Dinda
dan Revan ia lebih memilih memakan telur gulung. "Kak kita duduk disini ya" ujar Dinda dan duduk di kursi taman yang bisa untuk ber empat

"diizinin aja engggak!" ketus Yeza

"Van aku suapin kamu ya" ujar Dinda sambil menyuapi donat yang mereka beli tadi Revan  melihat Yeza dan tersenyum miring

"boleh deh ay" sahutnya dengan nada yang dibuat biasanya Yeza akan marah tapi Yeza tak mempedulikan mereka berdua ia malah sibuk dengan makanannya

dih dia kira gue bakalan marah dan bilang kok kamu gitu kan aku tunangan kamu ck dia gak tau aja sekarang udah gak ada lagi Yeza yang dulu dan hanya ada Yeza yang baru batinnya. Yeza yg melihat seseorang yg bisa dibilang kenal pun lansung menghampiri nya

"sini lo ikut gue!"bisik Yeza membawa Axsel ketempat duduknya tadi yang dimana  masih ada Dinda dan Revan. Revan sontak terkejut melihat siapa yang ditarik oleh Yeza

"Sel lo dari mana? pasti laparkan nih gue beliin makanan, kita makan bareng ya"

"Kak Yeza itu pacarnya nya kok gak bilang sama dinda kalau kakak punya pacar" ucap Dinda dengan nada kecewa

"dih emang lo siapa? sel nih makan"

Axsel yg mengerti pun lansung mengambil makanan yang di sodorkan Yeza tadi dan memakannya.

entah mengapa Revan merasa tak suka melihatnya ck gue kenapa sih batinnya. "kakak pacarnya kak Yeza ya, kenalin aku dinda aduk kak Yeza" ujar Dinda yang mendapat tatapan sinis dari Yeza

Axsel tak menjawab ia lebih memilih memakan telur gulung yang diberikan Yeza kepadanya "Sel lo mau jus mangga?, nih"

gue gak salah liat kan, kalu ni ketua geng minum bekas yeza, kok gue panas ya? batin Revan

"Dinda, yuk kita pergi aja" setelah itu Revan menggandeng tangan dinda dan beranjak pergi. 

Dinda menoleh kebelakang "kak, kita duluan ya" ujarnya dengan tersenyum.

Axsel dan Yeza sama sekali tak menjawab keduanya lebih asyik dengan makanan. Yeza bisa melihat kalau wajah Dinda sudah memerah dan kesal.

Yeza berniat pergi tapi mendengar suara dari Axsel mengurungkan niatnya



Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang