29

8.2K 581 8
                                    

Malam ini terasa begitu ramai karena banyak gelak tawa dari mereka entah itu lelucon atau bertengkar "Eh kita main tebak-tebakan yuk" ajak Rangga.

"gass lah, gue duluan" sahut Rafa

"Gajah-gajah apa yang bersih"

"e_mmm bersih-bersih" sahut Asep salah satu anggota geng sniper. Rafa menggeleng. " Kambing" ujar Rangga yang mendapat geplakan dari Rafa

"Salah! nyerah aja deh"

"Terus apa woyy" frustasi Semua anggota geng sniper berpikir keras. gajah apa pikir mereka memang ada gajah yang bersih? sampai salah satu dari mereka menyahut

"Gajalah kebersihan" sahut Axsel dengan malas sebenarnya ia tak peduli tapi melihat wajah mereka yabg seperti memikirkan beban akhirnya ia menjawab

"Yap betul"

"ya udah sekarang giliran gue"sahut Rangga " buah-buah ap- "

Brak

Semuanya lansung menatap pintu yg di gebrak dengan keras mereka syhok saat melihat davin yang sudah babak belur

🥭🥭🥭

"Non bangun"

"Non" bik inah kewalahan membangunkan yeza susah sekali batinnya

"eughh kenapa sih bik" dengan malas Yeza membuka matanya. menatap malas pintu yang terus di ketuk dari luar

"non Yeza bangun dulu Sekarang udah pukul 07"

"Haa!! serius!?" teriak Yeza dan berlari ke kamar mandi ia hanya membutuhkan 6 menit dan segera memakai seragamnya. Sedangkan bik inah sudah keluar saat ia masuk kamar mandi

"Astaga gue lupa pakai seragam apa!! "

"Za kenapa?" panik ilma yg mendengar teriakan yeza "seragam" tanpa menoleh ilma yeza masih berkutat mengeringkan rambutnya

Ilma pun mengambil seragam yeza dan memberikanya Yeza lansung menerimanya " makasih " ilma hanya geleng-geleng melihat anaknya itu lalu ia membantu yeza memasukkan bukunya karna belum selesai yeza sudah masuk ke kamar mandi lagi

Saat sedang memasukkan buku pelajaran milik yeza. ilma  terhenti kala melihat buku
yg agak mencolok

"Astaga gue telat." panik Yeza dan tak lupa ia mengambil tasnya yang ada di tangan ilma

" makasih, bik inah! " Yeza segera turun kebawah di ikuti oleh ilma

"Bik Yeza pammit" Yeza mencium tangan bik inah lalu meninggalkan mansion Ilma yang melihat anaknya itu lebih dekat dengan bik inah merasa sakit dan iri
apalagi Yeza tak berpamitan dengannya

Bik inah menghampiri nyonya itu
"maaf nyonya Ilma bila saya lancang. lebih baik nyonya meminta maaf dan berubah,
Saya takut hati non Yeza tertutup dan tak ada lagi kata maaf" ujarnya dengan sopan

Ilma yang mendengar itu hanya diam dan menatap sendu pintu yang sudah tertutup
dan menghadap bik inah "bibik benar saya harus minta maaf"

🥭🥭🥭

"REVAN LO DIMANA"

"Eh gak usah teriak juga" marah Rifki

"Eh maaf, huhf di gerbang ada anak geng sniper" ucapnya dengan nafas tersengal
"dan geng lion sudah duluan menyerang geng sniper" lanjutnya

Revan dkk yg mendengar itu syhok siapa coba yabg tidak kenal dengan geng sniper. geng terbesar di Jakarta dan kejam tapi kenapa mereka datang kesini perasaan mereka tidak pernah mencari masalah. karena geng sniper tidak akan menyerang duluan jika bukan musuh yang duluan. mereka sangat sadis dan tak memandang bulu. mereka sangatlah dingin tak tersentuh apalagi setelah kepergian Queen mereka

Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang