18

9.7K 647 1
                                    


Happy reading

.
.
.

"Astaghfirrullah pantat gue "

yeza mendonggak menatap tajam kepada orang yang membuat nya kaget dan terjatuh

"Lo lagi!, Kek nya lo ada dendam pribadi deh sama gue!" kesalnya saat tau siapa orang itu ya orang yang sudah menabraknya saat ia baru pertama sekolah dan yang memberikan payung saat ia ditaman.

Laki-laki itu hanya menatap datar dan dingin Yeza tanpa membuka suara.

Hufh keknya gue harus sabar karna sabar tambah cantik batinnya dan bangkit  membersihkan roknya yang kotor dan tak lupa menatap tajam sang empu. berjalan untuk mengambil mangganya

"Sihh" rintih nya saat merasakan kakinya seperti tertusuk sesuatu dan langsung melepaskan sepatunya yang sudah ada darah

"Lah darah"

pemuda itu lansung pergi meninggalkan Yeza. "dih tu orang" kesalnya tapi tak urung
ia tetap melihat apa yang ada di kakinya

"Lah beling dari mana nih "

heran saat melihat beling ada di sepatu nya tak lupa sudah banyak darah. Yeza melepas kaos kakinya dan melilitkan dikakinya.

menurutnya luka itu hanya luka kecil ia sudah terbiasa malahan ia sering tertembak jadi terkena beling saja itu kecil .

sudah selesai memunguti semua mangga Yeza langsung bersandar di pohon menutup mata menikmati angin sepoi-sepoi

Saat sudah lama menutup mata. yeza membukanya alangkah terkejutnya yeza mendapati pemuda tadi yang ia tak tau siapa sudah berdiri didepannya

"Eh lo kesalnya lo itu mahluk halus apa gimana ha! dari tadi muncul ngilang"

"Hm" dinginnya dengan pandangan datar
"Astaga tu suara dingin bet melebihi Axsel "
batinnya. tanpa babibu pemuda itu  menarik kaki Yeza dan mengobatinya

"Eh eh lo ngapain" ujar Yeza sambil berusaha melepaskan kakinya dari tangan pemuda itu. "diam" dinginnya entah kenapa Yeza menurut dan diam-diam  memandang pemuda itu ia akui pemuda ini lumayan eh

kaki Yeza sudah di obati dan di perban oleh pemuda itu, dan pergi meninggalkan yeza yang sedang memasukkan mangga kedalam plastik dan menyerahkannya kepada yeza tidak lupa sendal jepit swalow berwarna hitam dan pergi

Yeza hanya menatap aneh merasakan hal aneh yang terjadi kepada nya.

"Sendal jepit? enggakk modal "

Sekarang hanya ia sendiri di kantin dan
tidak lupa memesan bakso meminta cabe gula merah untuk ngerujak dadakan

Saat sudah selesai ia melihat sudah banyak siswa yg keluar lebih tepat nya sudah bel istirahat

Eh tu yeza makan rujak

Lah ngerujak dadakkan

Wih ngiler gue

"YEZA !!!"

"Uhuk uhuk" yeza lansung mengambil jus yang sudah diantar buk kantin dan lansung menatap tajam sang empu "Hehehehe pic"

"Lo dari mana za kita cariin lo" tanya Dara

"Gue di taman belakang"

"Eh ni mangga lo dapat dari mana" ujar mira yang baru sadar. "taman" singkatnya lalu lanjut makan "lo nyuri"

"Enggak cuman minta"

"Sama aja be*o " umpat Mira dan Dara tak lupa menyomot juga. Yeza hanya menatap mereka berdua sinis dilain tempat seseorang tersenyum miring membawa bakso yang masih hangat

Byurr

hening semua orang yang berada di kantin diam dan pasti akan ada perang dunia batin mereka."lo punya mata gak sih!!" bentak Mira. Dara lansung membersihkan tangan Yeza

"Za sakit gak kita ke uks ya"

"Hiks ma-af kak hiks a-ku ga-k se-ngaja hiks" tangis Dinda

"yg kena tu Yeza kenapa lo yang nangis ha! " bentak dara. "engggakk usah bentak cewek gue!" ujar Revan yang datang bak pahlawan

"Hiks van a-ku gk se-ngaja hiks"

"Udah kamu jangan nangis ya"

"lebay siapa yang kena siapa yang nangis" sahut mira dengan sinis. Dinda mendekati yeza dan berniat membersihkan bekas kuah bakso dan ingin mengobatinya tapi tak sengaja dinda menumpahkan jus mangga Yeza

Sekarang yeza tak bisa menahan lagi sepertinya orang ini ingin bermain dengan nya. Semua penjuru kantin lansung melihat
Yeza dan mereka merasakan hawa yang sangat mencekam Yeza lansung mengambil kuah bakso milik adik kelasnya yang baru lewat dan byur

"Argh sak-it hiks " teriak dinda yang merasakan tangannya begitu panas

"Lo ngapain!"bentak revan dan mendorong Yeza untung Yeza bisa menyeimbangkan badannya dan lansung membersihkan bekas tangan Revan yang ada di bahunya seolah-olah itu debu

"Cewek lo kan yg duluan " dinginnya dan mengambil jus strawberry milik Dara

"Agrhhhh hiks hiks sakit" rintih Dinda karena Yeza menuangkan jus milik Dara tepat dikepala Dinda

"Din kamu engggakk papa " panik Revan

"gitu aja nangis sinisnya setelah senghaja tumpahin kuah bakso sama jus lo injak kaki gue juga " bentaknya

Semua orang lansung melihat kaki Yeza
yang di perban dan sekarang sudah banyak darah di kakinya . memang tadi Dinda menginjak kakinya dengan senghaja

Gila si dinda

Kasihan banget yeza

Gitu aja nangis sedangkan yeza gk nangis

Duh gk tega gue

"Sihhh lo gak tau ni kaki gue sakit ditambah lo nginjak nya senghaja banget!" yeza berpura-pura kesakitan dan seperti memelas semua orang lansung menatap yeza prihatin yeza tersenyum. kita tunjukin dikit-dikit topeng lampir ini batinnya

"Hiks aku minta maaf hiks hiks" isak Dinda
tanpa dinda sadari ada seseorang yang melihat tangan Dinda

"Udah din kita ke uks aja" ujar Revan dan berlalu pergi membawa dinda dan tak
lupa Gibran dkk langsung mengikuti Revan

"Ck tu orang kagak ada ahlak ya! enggak nolongin adeknya apa" kesal Dara saat melihat Gibran berlalu pergi tanpa melirik Yeza sedikit pun.

Mira dan Dara lansung membantu Yeza
ke uks Yeza pun berjalan dengan sedikit pincang saat sudah keluar kantin Yeza lansung melepaskan tangan mira dan Dara yang membantunya





Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang