16

9.9K 721 1
                                    

Sekarang sudah pukul 23:55 Yeza yang melihat itu segera ganti baju untuk balapan. Malam ini ia hanya menggunakan jaket hitam dan celana hitam dan tak lupa hijab hitam dan turun kebawah

ia melihat tak ada satupun anggota keluarganya dan melihat semua lampu sudah di matikan, mungkin sudah tidur batinnya.

Saat ingin keluar Yeza melihat Dinda masuk ke mobil hitam, "itu orang mau kemana malam gini" ini sudah kedua kalinya Yeza melihat Dinda keluar malam

Yeza tak memperdulikan itu dirinya lebih memilih mengambil motornya tapi tak menyalakan mesin motornya karena takut satpam yang berjaga terbangun

Saat sudah keluar dari gerbang mansion Yeza lansung tancap gas dan pergi sirkuit balap.

dan sekarang ia sudah sampai. bisa ia lihat banyak nya orang yapng menonton Ia segera turun tidak lupa memakai masker putih takut ada yang mengenalinya .

Yeza menghampiri dimana tempat daftar

"Gue daftar" dinginnya. Mereka menoleh dan mereka terkejut melihat wanita berhijab yang ingin ikut balapan

"emang lo bisa? bukan gue ngeremehin tapi lawan lo semua ketua geng motor dan mereka selalu menang"

"Lo tenang aja " gak ada yg bisa kalahin quuen Of racing lanjutnya dalam hati memang dia dulu saat menjadi kia dijuluki QUUEN OF RACING karna selalu menang
Balapan dan ia sudah mengalahkan geng motor yang bisa di katakan misterius.

"Ok, lebih baik lo langsung kesana karena bentar lagi udah mau mulai" 

Sekarang Yeza sudah berada di arena balap dan terlihat di samping kirinya sudah ada Revan. Yeza terkejut mendapati Axsel yang juga ternyata ikut. disamping Revan terdapat satu pemuda yang menatapnya dengan sinis

"Taruhannya apa"

"Uang 58 juta" ujar pemuda disebelah revan

Yeza menoleh kesamping nya dan bertemu dengan mata hitam Axsel yang begitu dingin Sungguh ingin sekali ia turun dan memeluk tubuh sahabatnya ini. "Lo apa?"

Axsel menunjukkan kalung liontin miliknya yang sangat indah dengan adanya warna kesukaannya sahabatnya lebih tepatnya pemberian kakek Piola

Degh

Kenapa lo taruhin itu sel, apa karna gue udah pergi lo mau lupain gue batin yeza sedih

"Taruhan lo apa" tanya Revan

"Cafe mawar putih" iya itu cafe milik Yeza asli dulu ia pernah berbisnis karna kalau menunggu dari keluarganya tak mungkin

"Lo pemilik cafe mawar putih" kaget pemuda sebelah revan. siapa yang tak kenal cafe mawar putih cafe itu sekarang lagi trend dan bisa dibilang terkenal dan menduduki cafe terbaik di Jakarta  banyak yang mengincarnya termasuk Revan

"Hm"

Yeza segera mengalihkan pandangan ke depan, menyiapkan diri. melihat perempuan yang memegang bendera siap berhitung mundur. sedangkan Gibran dkk melihat dari kursi penonton

"menurut lo siapa yang menang" tanya Rafa

"Kamu nanyakk" ujar Rangga dengan muka yang ingin sekali di tampol. "Ck, eh itukan si Wahyu gue yakin dia pasti bakalan curang deh "

"Nama aja bagus tapi kelakuan nauzubillah"

One

Two

Go!

Mereka berempat langsung tancap gas dan Revan memimpin tapi tidak berlangsung
lama karena Axsel segera menyalip Revan dan sekarang ia memimpin

"Ck sial" geram Revan

Sedangkan laki-laki tadi sedang berusaha menyalip Axsel dan Revan dan sekarang
ia memimpin. Semua penonton sangat heboh karna melihat ketua geng yang bisa dibilang musuhan itu dan lebih gergetan lagi dengan salah satu dari mereka yang tidak lain Yeza.

yang masih santai dan tidak lupa mangga ditangan nya, mereka heran dari mana mangga itu

Saat dipertengahan jalan Revan terkena jebakan dari Wahyu. "sial lo" dengan susah payah Revan bangkit tapi sepertinya dirinya tidak bisa melanjutkan balapan karena kakinya begitu sakit.

Axsel yg tadinya berada di urutan ketiga langsung menyusul Yeza dan Wahyu yang sudah ada didepan

Penonton dibuat gergetan kenapa Yeza tidak menyalip pikir mereka karena posisi
Yeza sangat dekat dengan Wahyu

Brukk

"Argh sial" gumam Wahyu saat ia terpental karna jebakannya sendiri. "Senjata makan tuan gak tuh!" teriak Yeza membuat Wahyu menahan kesal

Sekarang Yeza lansung menyalip Axsel dan langsung tancap gas dan cittttt Yeza telah tiba di garis finis ialah yang memenangkan nya.

ia bisa mendengar teriakkan dari orang yang menonton yang sangat heboh karna ada orang yang bisa mengalahkan ketiga geng motor itu

Yeza turun dan membuka helm full face nya semua orang yang melihat Yeza menggunakan hijab dan itu perempuan semuanya syok mereka kira itu pria tapi ini perempuan berhijab pula mereka tak percaya. Axsel menghampirinya

"Selamat" Yeza bisa mendengar suara dingin milik axsel. "Hmm" balas Yeza tak kalah dingin. Axsel memberikan kalung liontin berwarna biru itu yang harganya tak main-main karna ini buatan kakek Piola khusus untuk dirinya dan Piola

Yeza memandang datar kalung itu tak lupa ia mengambilnya dan memakainya di leher Axsel  semua orang syok ayolah siapa yang tidak kenal Axsel ketua geng SNIPER yang kejam dan dingin itu. tak tersentuh kecuali sosok gadis.

Sedangkan Axsel menegang dan menatap manik coklat Yeza dengan penuh arti

"Gue yakin tu orang gak bakalan tenang lagi" ujar Davin yang prihatin dengan kondisi gadis itu

"Iya  pasti bos bakal nyiksa dia dan enggak lepasin dia gitu aja" sahut Rafa. Sedangkan Axsel masih mematung sampai tepuk kan dipundaknya.



Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang