56

5.1K 486 70
                                    

di pagi hari yg cerah ini yeza sudah terbangun setelah melaksanakan solat ia turun ke bawah untuk bersih-bersih entah dorongan dari mana ia membuka pintu kamar danzel dan orang tersebut berada di sana dan sedang duduk dan memegang sesuatu, saat yeza ingin melihat sudah danzel simpan di laci kamar nya.

"kalo masuk ketok dulu!!" dingin danzel dan keluar meninggalkan yeza yg masih bingung. nada bicara danzel sama seperti semalam apa ia membuat salah? "dih dia mau marah sama gue atau apapun itu gue enggak peduli yg terpenting gue gak rugi"

yeza berjalan turun dan melihat sekilas rumah ini sangat besar dan hanya di huni dua manusia. dari kemarin yeza tidak melihat satupun pekerja apa disini memang tidak ada pekerja?. mulut yeza lansung bertanya kala ia berpapasan dengan danzel.

"eh di sini gak ada maid atau apa gitu?"

"enggak"

"terus yg bersihin semua sudut ini rumah siapa? jangan bilang gue!"

"menurut lo....."

yeza menatap aneh kenapa pemuda ini yg sudah berkata sinis kepada nya emang apa salahnya ia sudah berusaha agar berlaku baik tak dingin dan menjaga nada bicara ku tapi si danzel sepertinya ingin_____

"eh maksud lo apa!!"

"cuci"singkatnya dan berlalu pergi. yeza menggeram kecil tapi ia tetap mengambil semua baju yg tadi danzel lempar tepat di depan wajahnya, yeza menhan sesuatu yg ingin meledak. "ok yeza kita hadys sabar kalau enggak ada keuntungan ogah gue kayak gini" dengan asal-asalan yeza mengambil semua baju yg berserakan di lantai dan parahnya tadi mengenai wajah nya.

saat sudah selesai mencuci baju yeza berjalan menuju kamar nya tapi suara dingin dan berat yg sudah ia kenali mengintruksi dirinya agar menemuinya. "kenapa?" tanya yeza yg sudah mulai sabar demi apapun baru kali ini ia seperti ini.

"sapu. beresin" ucap nya santai tapi masih dengan nada dingin. "lo sengaja berantakin ruang tamu tadi kan gue udah beresin bagian ini" ucap yeza yg sudah kesal karna memang benar ruang tamu sudah ia sapu dan di bersihkan, tapi dengan seenaknya danzel mengotorinya lagi.

🥭🥭🥭

"GUE UDAH BILANG JANGAN MASUK KAMAR GUE TANPA IZIN!" marah danzel kala mendapati yeza di kamarnya.

"lah kenapa? emang enggak boleh"

"GUE ENGGAK SUKA ORANG ASING MASUK KAMAR GUE!" teriak danzel, yeza selalu bingung dari kejadian kemarin saat mereka masih berada di rumah orang tua danzel, danzel selalu bersikap seperti ini.

"gue istri lo kalau lo lupa!"

"gue enggak sudi punya istri kayak lo" bentak danzel. yeza hanya diam ia bingung kenapa dadanya terasa sesak. orang asing segitu tidak penting nya kah diri nya

🥭🥭🥭

malam ini yeza berdiam diri sambil bermain hp ia sangat lelah sudah hampir  dua minggu ini yeza di perlakukan seperti pembantu oleh suaminya? dan selalu saja danzel marah-marah entah ia salah apa, jika soal nada dingin danzel yeza tidak masalah tapi sekarang nada dingin itu selalu saja berkata sinis kepada nya "dih kalo bukan demi mempermudah bunuh si dia gue gak mau kalik di giniin  terus"

yeza merasa jika tubuhnya agak menggigil ia menoleh dan mendapati jendela yg terbuka,  yeza menutup nya tutup  dan bersamaan dengan suara telpon terdengar.

"waalaikumsalam kenapa?"

".........."

"eh kalau sekarang gak bisa gue kurang enak badan jadi besok malam aja."

Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang