50

5.8K 492 0
                                    

Sekarang yang berada di depan ruangan
Yeza  sangat banyak. orang tua Revan juga berada disana dan juga Revan dkk  berada disana kecuali Gibran yang entah kemana. Revan mempunyai firasat buruk karena orang tua Yeza menatap dirinya dengan sinis berbeda dengan dulu yang sangat ramah.

"E-em om tante Revan pammit" ucapnya
karena merasa kedua orang tua Yeza tak
suka bila dirinya ada disini ia ingin melihat kondisi Yeza.

Setelah kepergian revan dkk leo dkk datang entah dari mana mereka bisa tau jika yeza di rumah sakit.  "siapa?" tanya ilma. "kita teman yeza tan" ramah leo dam mencium tangan ilma dan wiliam diikuti sahabat nya

"Shuttt"

"Mir"

"Ck kenapa!" leo dkk terkejut melihat mata
mira yg bengkak. "yeza kok bisa__________
ucapan niko di potong oleh mira

"Tanya sama dara aja" ucapnya dan menelungkup kan kepalanya lagi

Mereka yg mendengar itu melirik dara
yg memasang wajah sangar. dimas saja
yg ingin membuka mulutnya tak jadi.

Cklek

Seorang dokter keluar dari  ruangan yeza wajah dokter itu  seperti panik. dengan cepat mereka mengerubungi sang dokter

"dokter bagaimana keadaan anak saya"

"Apa anak saya baik-baik saja"

"Kakak saya tak apa kan dok"

"Ekhm" dokter itu berdehem karna gugup ditatap mereka semua. "begini tuan nyonya. nona yeza mengalami koma karena banyak  kehilangan darah di kepalanya yg begitu banyak Mugkin paling lama nona yeza mengalami koma sekitar dua bulan. kalau begitu saya permisi" pammit sang dokter karna takut  akan diamuk oleh wiliam.

Semua yg mendengar itu menatap sendu kearah yeza yg terbaring dengan perban
di kepala. ilma terisak sambil memeluk kenzi, mira dan dara pun juga merasa sedih tapi tidak mereka tampilkan mereka berdua hanya memasang wajah datar tapi air mata yg tak diundang itu tiba-tiba saja lolos tanpa permisi. leo dkk pun sama seperti kenzi yg hanya diam yg tak mungkin jika mereka menangis.  karena dua bulan bukan waktu sebentar

"untuk ketiga kali nya hiks anak ku koma" lirih ilma dengan isakan menyedihkan.
tapi wiliam yg memang disamping ilma
mendengar walau itu lirih

Sungguh saya ayah yg brensek hiks untuk pertama anakku koma aku tak ada dan
untuk kedua itu ulah ku hiks saya memang
tak pantas disebut seorang ayah dan untuk ketiga kalinya "arghh"  wiliam mengacak rambut nya dan memukul dinding tapi saat pukulan ke empat ada tangan yg membentikannya.

"Ibrahim" gumam wiliam tak percaya yg
di depannya ini adalah sahabat lamanya.
dengan cepat wiliam memeluk sahabatnya
dan ia melihat seorang wanita  berpakaian syar'i keluar dari balik punggung yg wiliam
sebut ibrahim

"Aisyah"

"Wiliam jika kau memukul dinding sampai
ia retak pun nak yeza tak akan sadar tapi
berdoalah meminta kepada Allah untuk nak yeza agar segera sadar" nasihat ibrahim

Aisyah yg tak ingin mendengar obrolan
kedua nya memilih masuk ia juga ingin
bertemu dengan sahabatnya.

"Saya yg membuat anak saya sampai memiliki penyakit depresi dan saya juga
salah satu yg pernah membuat dia koma"
suara wiliam bergetar ia tak bisa memaaf kan dirinya.

"Kau sudah meminta maaf ?" wiliam hanya menggeleng."hufh jadi kau belum meminta maaf, aku hanya memberi saran minta maaf lah karena kau sudah melukai hati kecil nya"

"dan ini untuk sekian kalinya soal kejadian itu coba kau pikir seorang anak kecil adalah pembunuh dia membunuh adik nya kau orang terpandang kau pintar kau banyak
harta coba kau selidiki dulu apa yg  sebenar nya terjadi bukannya  lansung percaya dengan orang asing."

"Maaf jika kata-kata ku ada yg menyakiti hati mu aku hanya ingin kau sadar,renungi" setelah mengatakan itu ibrahim masuk keruangan yeza

Wiliam hanya merutuki kebodohan diri nya ia terus memukul kepalanya dan menangis menyedihkan hanya  kata bo**h yg ia ucapkan.

🥭🥭🥭

Semua nya menatap sendu kearah yeza yg terbaring lemah dan kepala yg di perban. ilma yg sedari tadi tak berhenti terisak dan kenzi juga terisak. mungkin tak tahan jika ia pura-pura tak menangis agar momynya tak memandangnya cengeng tapi apalah daya cairan bening itu lolos dengan begitu saja walau terisak kenzi berusaha menenangkan ilma. mira dan dara hanya diam pandangan mereka sangat tajam seolah sedang menahan amarah.

"Assalamualaikum"

mereka yg mendengar salam pun menoleh
mendapati seorang wanita berpakaian syar'i. "aisyah" gumam ilma yg tak percaya melihat sahabat lamanya itu, ilma pun memeluk sahabat lama nya dengan isakan

"Hiks hiks syah a-nak kita. aku gagal syah
aku seorang ibu yg jahat syah hiks aku___
takut " ucapan ilma dipotong oleh aisyah

"Shutt sudah ini takdir Allah, minta kepada Allah agar nak yeza cepat sadar. dan untuk kejadian itu sudah kau lupakan jangan dulu kau ingat. sekarang kita ke musholla" ajak aisyah kepada ilma. nada aisyah yg begitu lembut membuat isakan ilma terhenti dan memilih mengikuti aisyah.

Semua yg berada disana bingung siapa
sosok perempuan kecuali kenzi .

"Dia siapa ? "

"Dia sahabat momy"

Semuanya hanya mengangguk dan sibuk
sendiri lebih tepatnya menyibukkan diri.
"eh kita duluan" pammit mira dan dara dan berlalu pergi.

🥭🥭🥭

Ilma menatap malu kepada masjid yg menjulang tinggi dan banyaknya orang berlalu lalang dari masjid.kenapa tidak di musholla? Jawaban nya penuh. ilma menunduk menatap pakaian yg ia kenakan dan menatap aisyah dan juga perempuan yg berlalu dari masjid.

Ya Allah sungguh jauhnya hambamu ini
hamba malu ya Allah hamba malu

Aisyah yg melihat sahabatnya hanya diam  menepuk bahu ilma dengan pelan untuk menyadarkan nya "ilma ayuk kita masuk" ilma hanya mengangguk dengan kepala yg terus ia tundukkan.

"Assalamualaikum warahmatullahi
wa barakatuh."

"Assalamualaikum warahmatullahi
wa barakatuh."

Ilma dan aisyah mengangkat kedua tangan mereka. ilma memejam kan matanya dan membukanya kembali

Ya Rabb ampuni dosa hambamu ini ampuni pendosa ini ya rabb. ya rabb tolong sadarkan anak hamba kasihanilah hamba mu ya rabb

Drittt

Drittt

Ilma lansung mengambil hp nya. ilma
bersyukur di masjid ini hanya ada dirinya dan aisyah saja "siapa?"  tanya aisyah

"Kenzi"

"Angkat dulu"

"Waalaikumsalam kenapa nak"

"............."

"A-pa jangan bercanda kamu!"

"............."

"Ya udah momy kesana sekarang"

"Ilma apa yg dikatakan kenzi"khawatir aisyah kala melihat ilma yg sudah terisak

"Y-eza dia kejang-kejang"



Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang