43

6.6K 534 10
                                    

Ck murahan ya tetap murahan

Pasti malu keluarga nya!

Jijik

Ja***

Murahan

"Eh ondel-ondel butuh kaca lo atau di rumah lo gk ada kaca! " Jengah mira enggak nyadar ni orang batinnya

"Ngomongin diri sendiri" datar Dara
sedangkan yeza hanya diam dan asyik
meminum jus mangga. tidak peduli dengan
Semua orang yg berada di kantin mengatai nya ia hanya menulikan pendengaran nya .

"Za lawan dong liat mereka ngomongin lo terus" kesal mira yg melihat yeza hanya santai sedangakan mira dan dara sudah menahan agar tak meledak"Untuk apa toh mereka juga gak bakalan percaya" acuhnya.

Mira dan dara diam. kenapa yeza beberapa hari ini agak pendiam dan tak ada sifat bar²
lagi tapi yeza memang berubah malahan dari di rumah sakit."Boleh gabung"

Mira dan dara hanya mengangguk dan tunggu eh siapa ni batin mereka."Lo siapa?" tanya mira karena yg didepannya ini cogan tapi kok dia enggak kenal lebih tepatnya tak pernah melihat cogan yg satu ini. hanya info mira ciren kepada cogan HSA jadi ia agak bingung kala cogan satu ini

"Anak baru? " tanya mira lagi.

"Enggak gue anak lama" jawabnya sambil melirik yeza yg hanya diam."Nama lo siapa" tanya dara eitss inget walau dara agak tomboy ia juga Pencinta cogan.

"Gue aldo" mereka hanya mengangguk
dan melanjutkan makan.

"Gue ke toilet dulu" tanpa mendengar jawaban mereka yeza berlalu pergi

"Si yeza ke toilet terus gk sih"

"Iya biasanya aja gk pernah deh"

"Gue duluan"pammit aldo dan berlalu
pergi. tujuannya hanya toilet perempuan.

Sudah 10 menit aldo berdiam diri didepan
pintu toilet perempuan. "duh dobrak gk ya"
Sedari tadi ia khawatir dengan yeza karena
sedari kantin aldo bisa menyimpulkan bahwa yeza menahan sakit jadi dia mengikuti yeza.

Brak

"Lo gk ppa" tanya aldo dan mendekati yeza yg sudah jauh dari kata baik. "Ngapain lo kesini?! "

"Udah lo diem sekarang gue bawak lo ke uks ya" yeza hanya mengangguk "gue bisa sendiri" ujarnya kala aldo ingin membantu nya untuk berdiri karena tadi posisinya ia terduduk di lantai .

Dengan susah payah ia menahan emosi
kala murid-murid yg berpapasan dengan
nya selalu menatap tajam dan sinis tak
lupakan mengatainya.

Cklek

Yeza lansung membaringkan tubuhnya
di brangkar yg berada di uks iya tak peduli
dengan laki-laki yg baru ia kenal dan yg lebih tepatnya yg menolongnya. dan lama tak ada yg membuka suara hanya ada keheningan sampai yeza bertanya.

"Kenapa lo ngikutin gue"

"Karena gue tau lo lagi nyembunyiin penyakit " yeza terkejut? enggak malah
iya tau jika aldo sudah tau karena aldo
lah yg menguping waktu Pembicaraan
yeza dengan dokter winda.

"Lo gk kaget" bingung aldo karena yeza hanya menampilkan wajah datar

"Gue udah tau dan lo yg ngikutin gue pas
mau ke dokter" aldo hanya mengangguk

Brak

Astaghfirrullah

Gilak jantung gue.

"Kak lo gk papa. ada yg sakit? kamu punya penyakit kita ke rumah sakit ya" ucapnya dengan beruntum

"Adek ku yg tamvan gue gk ppa"

"Gk ppa gimana kakak sekarang di uks
berarti sakit" ucapnya sambil membalikan
tubuh yeza kekiri dan kekanan.

"Ck pusing gue, lo tenang aja gue gk papa yuk kita ke kantin" ajak yeza sedangkan kenzi yg memang tak tau jika ada orang lain selain dirinya pun terlonjak kaget kala melihat orang lain selain dirinya

"Gue aldo" ucap aldo memperkenalkandiri karena yg melihat kenzi yg bingung"lo yg bawak Kakak gue?" aldo hanya mengangguk dan mereka bertiga keluardan beriringan menuju kantin.

Selama di koridor banyak yg menatap sinis yeza tapi sang empu hanya acuh. kenzi dan aldo menahan mati-matian agar tidak memberi bogeman kepada mereka

Saat dikantin dara melambaikan tangannya,
mereka bertiga lansung menuju meja mira dan dara dan lansung duduk. yeza lansung mengeluarkan earphone milik nya dan memutar lagu dengan sekeras mungkin agar omongan para setan tak masuk di
Indra pendengaran nya.

"Eh ada dua cogan" gumam mira yg baru datang dan meletakkan makanan

"Gue pesinin ya"

"Iya samain aja tapi. kenzi melirik yeza kakak gue jus mangga" aldo hanya mengangguk. Mereka ber empat sibuk dengan kegiatan masing-masing dari arah berlawanan seseorang tersenyum miring.

"Van aku aja yg bawak" izin dinda

Karena sedari tadi dinda kekeh akhirnya
revan memberikan kuah bakso yg baru mereka pesan "nih hati-hati aku kesana
bentar"

"Duh kulit kakak gue mulus bangetk an
adek iri" ucap dinda dan mendekati meja yeza dkk

Bruk

"Yeza!"

"Kak!"

Rasain lo "hiks hiks maaf aku gk sengaja" dinda yg tak mendapati respon apapun mendonggak sial batinnya

"Lo gk papa" tanya yeza karena kuah panas
tadi tak mengenai dirinya melainkan aldo
yg menutupi badannya.

"Gue gk ppa" ucapnya dan sedikit meringis
"Eh lo punya mata apa enggak ha" bentak
dara dan menarik tangan dinda agar berdiri

"Lo punya mata kan kalo punya gunain! "
"Hiks hiks maaf hiks hiks "

"Ck hiks hiks mulu lo" karena kesal mira mendorong bahu dinda dengan pelan ingat pelan. tapi dinda sudah terjatuh dengan Kuat "hwaaa sakit hiks hiks kakak kok jahat banget hiks revan"

"Lo apain cewek gue ha! "

"Yahh pahlawanya dateng. lo tanya gue ngapain nih liat" byurr

"Dinda! "

Yaps yeza menyiram dinda dengan kuah
bakso yg iya rebut dari kakak kelasnya
"tu lo liat kan apa yg gue lakuin"santainya
dan duduk lagi diikuti sahabatnya.

"Revan kak gibran hiks sakit! "

"Maksud lo apa jangan karena kita diam
lo bisa seenaknya sialan" marah gibran
dan mengambil jus yg ada disana dan
mengguyur yeza.

"Lo apa-apaan sih! dia adik lo" kenzi membogem wajah gibran iya tak peduli walaupun gibran kakaknya.

"Ck lo masih bela kakak murahan lo itu.
lo harus buakak mata lo yg lo bela itu gk baik dia murahan dia munafik! "

"Lo yg harusnya bukak mata!! lo liat yg
mana yg bener tapi lokan gk ada mata"

dan terjadilah baku hantam antara kakak beradik itu tak ada yg berani melerainya termasuk guru Sedangkan mira dkk pergi entah kemana. aldo pun tak ada niatan memberhentikan itu ia lebih memilih pergi.

Tbc

Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang