54

6.1K 513 38
                                    


"UMI TANGANNYA GERAK!"

semua yg mendengar itu lansung mendekati berangkar Yeza dan memastikan apa benar yang dikatakan D dan benar saja tangan Yeza bergerak dengan pelan diiringi
matanya yang terbuka dengan pelan

dokter yang memang masih disana dengan cepat memeriksa Yeza. "nona apa ada yg sakit" tanya dokter itu sambil memasang
kan infus. Yeza hanya bisa menggeleng dengan lemah.

mata yeza menatap mereka Semua bisa ia lihat mata mereka sudah dipenuhi bekas air mata dan juga penampilan mereka yang sangat tak enak di pandang. dan tunggu ingin sekali Yeza berteriak saat menyadari jika seorang pemuda yang tak asing baginya berada tepat di samping nya.

dokter menatap mereka semua yang memancarkan kebahagiaan saat melihat seseorang yang bisa dikatakan sudah mati
hidup lagi. "tuan nyonya ini mukjizat dari yg maha kuasa mungkin bukan sekarang waktunya nona Yeza berpulang. saya hanya ingin mengingatkan lebih dekatkan diri kepada yang maha kuasa agar selalu di tolong kalau gitu saya permisi"

"nak kamu jaga kesehatan" ucap dokter sambil menatap yeza dengan pandangan sedih.Yeza hanya menatap bingung kearah dokter itu. kenapa nih dokter batin Yeza tapi tak urung ia mengangguk

dia kayak gitu karna keinget sama anaknya
karna anaknya juga seusia sama lo mungkin dia keinget bisik yeza asli yg membuat yeza terkejut ingin sekali Yeza memaki Yeza asli

setelah kepergian dokter semua keluarga nya mendekati nya. "sayang kamu ada yg sakit gk butuh sesuatu atau apa hiks" ucap ilma sambil memeluk Yeza.

"kakak gak papa hiks kak hiks" Kenzi menangis sejadi-jadinya ia ingin menumpahkan semuanya kepada kakaknya Kenzi memeluk Yeza yg dibalas oleh Yeza.

"jelek" ucap Yeza dengan pelan sambil mengusap rambut adiknya percayalah ia juga sangat merindukan kenzi. "hiks hiks
kak hiks hiks" Kenzi mengelap hingusnya
di baju Yeza

semua nya tertawa melihat wajah Yeza yg memerah menandakan ia sedang menahan amarahnya. "pergi lo" dingin yeza. kenzi yg menyadari kesalahannya lansung bangkit dan menandakan perdamaian.

"sayang kamu enggak kangen sama momy, kamu tau momy tuh udah kayak mau gila karena kamu gak bangun hiks dan maaf hiks" yeza hanya bisa memeluk ilma

"siapa mereka mom?" tanya yeza di sela-sela pelukan keduanya. ilma melepaskan pelukan dan menatap kebelakang siapa yg di tunjuk anaknya.

"dia umi Aisyah sama abi Ibrahim dan itu anaknya namanya___

"kenapa harus umi dan abi? "

"sudah nanti saja dibahasnya oma kangen sama kamu lho princess" ucap oma memberi kode karna masih ada teman-teman yeza yg tak lain leo dkk. leo dkk yg merasa jika ada yg ingin di bicarakan tapi hanya untuk keluarga memutuskan pergi.

"jadi?" tanya yeza lagi saat leo dkk sudah pergi. "aish dek udah itu nanti aja kamu
gk kangen sama abang"

yeza tak mempedulikan kata rendi matanya terus menatap ilma ingin di jelaskan. ilma menghela nafas sambil menatap semuanya
"yeza" panggil ilma dengan lembut dan duduk di brangkar yeza. yeza hanya diam menunggu kelanjutan dari kata momynya.

"gimana kalo yeza udah nika___

"maksud momy apa? tak perlu bertele-tele
jelaskan saja" ucap yeza yg sudah agak kesal

"yeza kamu udah nikah"

degh

jantung yeza berdetak kencang. apa ini hari ulang tahunnya tapi seingatnya masih beberapa bulan lagi. "mak-sud opa a-pa? jangan bercanda deh "

"yg dibilang opa kamu benar sayang kamu sudah dinikahkan dengan anak umi, dulu kakek dari ibu kamu sama kakek dari umi udah sepakat buat nikahin kamu sama anak umi"

Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang