27

8.8K 627 7
                                    

Happy reading





"Yeza, kamu semalam dari mana? pulang jam berapa?" sedari semalam Ilma sangat mengkhawatirkan Yeza.

"luar" cueknya, tanpa melirik Ilma sedikit pun dan berjalan menuju tangga tapi tangannya di cekal oleh William yang memang berada di sana

"kenapa kamu gak izin dengan saya!"

dengan malas Yeza menjawab "kenapa? Saya sudah izin kepada bik inah jadi untuk apa lagi!"

"Saya dan dia orang tua kamu jika kau lupa!" bentak Wiliam menatap Yeza tajam bak ingin memangsanya. sebenarnya ia tak suka melihat perubahan Yeza dimana Yeza yang manja dan ingin mencari perhatian nya

"astaga aku tidak mengingat orangtuaku apa mereka sudah meninggal? sungguh malang sekali bukan?!"

"Yeza jaga ucapan lo itu!" marah Gibran

"jangan berantem Dinda mohon, dady lain kali Jangan bentak kak Yeza lagi"

mulai drama Indosiar nya tapi lebih bagusan indosiar sih dari drama yang medusa ciptain batin Yeza mencebik kesal

"pemisi, silahkan dilanjutkan dramanya" tanpa mendengar teriakkan Wiliam Yeza berjalan pergi muak itulah yang ia rasakan

🥭🥭🥭

Sekarang Yeza berdiam diri di taman belakang sekolah. pelajaran sedari tadi telah dimulai tapi ia lebih memilih membolos. Sepertinya taman belakang akan menjadi tempat menenangkan diri baginya

gue harus apa Sampai Sekarang yeza asli belum nemuin gue, ingatan cuman sepotong-sepotong. dan kenapa dia bunuh gue salah gue apa

Saking frustasinya memikirkan itu sampai tak sadar Yeza mengacak hijabnya dengan kasar. yang tadinya begitu rapi sekarang menjadi acak-acakan.

"Jangan bolos"

"Urusan" dengan malas Yeza menjawab pertanyaan Revan yang ada didepannya

"Lo selingkuh"

"bilang orang kaya tapi dirumah gak ada kaca. ngaca sayyy!, tapi kalau gak punya kaca ngomong nih ngaca lo!" teriak Yeza muak. entah dari mana ia mengeluarkan cermin yang ia beri kepada Revan

"Jawab" geram Revan dengan mencekram bahu Yeza kuat.

"Kalo iya kenapa?! cemburu lo!"

"GUE TUNANGAN LO!"

"Terus kenapa? urusan lo? lo itu harusnya sadar lo juga selingkuh di depan gue lagi, sadar! b*go!"

🥭🥭🥭

Yeza memasuki tempat yang akan membuatnya menangis dan marah kenapa dia tega membunuhnya

Piola zaskia

Itulah nama yang tertera di gundukan tanah yang masih basah itu. Yeza berjongkok mengelus nisan miliknya

Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang