55

5.8K 483 52
                                    

"kamu udah siap-siap? baju kamu udah di masukin di koper? alat sekolah? terus_____

"mom kalian mau usir Yeza? atau apa?"

"pliss deh sayang kamu diam aja ok"

setelah itu Yeza di seret oleh ilma menuju bawah, yang sudah ada keluarga nya. Yeza tersemyum dan menyapa semua nya hati nya senang akhirnya ia bisa merasakan kebahagiaan ini lagi walau bukan dengan keluarga aslinya tapi tak apa.

"hallo semua"

"hallo"

"yuk kita makan"

semuanya makan dengan keadaan hening, dan tak lama mereka selesai lalu duduk di ruang tamu. "non ini koper nya tarok di mana?" tanya bik inah

"tarok di situ aja bik" sahut ilma

"mom kalian beneran mau ngusir Yeza"
tanya Yeza yang tak percaya. "sayang kamu
bukan di usir tapi____

"Yeza ayuk kita berangkat. kita semua antar kamu ayuk enggak usah di tekuk muka nya kan tambah jelek" ucap opa Yeza. "dih opa kok gitu, terus Yeza mau di titipin dimana Kenzi sama bang Gibran ikut juga kan?"

Kenzi dan gibran hanya menggeleng. walau Gibran bingung sebenar nya Yeza ingin di bawak kemana tapi ia sungkan karna baru berbaikan dengan keluarga nya dan untuk Yeza yang sudah menikah? pun ia tak tau

Yeza menggunakan motor miliknya dan diikuti mobil keluaran terbaru dari arah belakang, yang tak lain keluarga nya. walau
bingung ia akan di bawak kemana tapi Yeza tetap menurut.

dan tak terasa mereka sudah sampai di sebuah mansion yang hampir sama dengan mansion mereka tapi mansion yang berada
di depan mereka pohon-pohon kecil dan sebuah taman yang hijau berbeda dengan mansion mereka.

"mom mansion siapa?"

"udah kita masuk dulu nanti juga tau"

mereka pun amsuk tak lupa memberi salam saat sudah didalam mereka di sambut oleh pemilik rumah. yang tak lain Aisyah dan juga Ibrahim. Yeza mencium kedua tangan mereka ia meringis malu karna kemarin ia telah berteriak dan tak sopan setelah kejadian itu ia tak pernah bertemu dengan mertua? eh ck apa yg gue pikirin batinnya.

"nak yeza kamu udah sehat nak? maaf umi sama abi gk jenguk kamu lagi soalnya ada urusan jadi maaf ya" ucap nya tak enak

"akh tak apa u-mi yeza juga minta maaf karna tempo lalu bersikap tak sopan"

"udah gk papa wajar kamu marah abi aja kalau jadi kamu ya pasti marah" sahut ibrahim dan mereka semua duduk

yeza gibran kenzi mengobrol walau agak canggung tapi mereka harus mencoba mendekat satu sama lain karna mereka adalah saudara. "zi sebenarnya apa yg masih belum gue ketahui dan tentang
pemuda di rumah sakit kemaren siapa?"

"suami kak yeza"

"hah!" gibran masih ngelag "lo ngmong apa
kuping gue keknya bermasalah deh"

"enggak kuping lo gk bermasalah pendengaran lo benar pemuda itu suami kak yeza dan jangan lo lupa 2 tahun lalu
kan lo di ajak tapi entah alasan yg lo beri
jadi lo gk tau"

gibran mengingat tentang 2 tahun lalu dan
yah sekarang gibran ingat waktu itu momy
nya mengajak dirinya entah ke rumah sahabatnya tapi ia tak mau dan beralas jika ada yeza padahal yeza tak ikut karna waktu itu ia berkunjung di rumah oma dan opa

"eh sayang kita pammit ya"

"lah kok gitu yeza gimana"

"kamu tinggal di sini sama umi Aisyah dan ingat sekarang kamu bukan milik kami lagi nak kamu udah milik suami kamu hiks" rasanya tak rela ilma melepaskan anaknya ini tapi sekarang yeza bukanlah milik mereka lagi

Transmigrasi (No Memory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang