Yuika - Sukidakara

460 22 3
                                    

Kau...

Diam-diam aku jatuh cinta kepadamu

Ku...

Bosan sudah ku menyimpan rasa kepadamu

Tapi tak mampu ku berkata didepanmu

Aku tak mudah mencintai

Tak mudah bilang cinta

Tapi mengapa kini denganmu aku jatuh cinta

Lagunya Devano Denandra yang berjudul Menyimpan rasa itu mengalun dengan merdu ditelinga penonton. Suara Husky semanis madu yang membuat pendengarnya terhipnotis merasakan kalau si penyanyi yang sedang di atas panggung kafe ini memang sedang jatuh cinta, terlihat dari ekspresi, suara dan penghayatannya yang luar biasa.

T Five, band ini memang sudah sering mengisi nyanyian di Cafe Slay, tempat yang strategis juga membuat anak-anak sekolah dan anak kampus menjadikan kafe ini sebagai tempat nongkrong ataupun membuat tugas.

"Na, lo kok gak bilang sih ada kafe sebagus ini di sini."

"Yee dari mana aja lu baru tau," katanya sambil meminum minumannya. Kepala cewek itu juga ngangguk-ngangguk mengikuti irama lagu, sesekali ikut bernyanyi juga dengan suara pelan.

"Tapi Na, gue kayak pernah lihat deh cowok yang di depan itu." Temannya sambil mengingat-ingat, "OH IYA, DIA KAN ANAK IPA 2 ITULOH, GUE PERNAH LIHAT," teriak Resti.

Ana sedikit kaget mendengar temannya tiba-tiba heboh sendiri.

Mari kita kenalan dengan tokoh utama kita kali ini.
Sandhya Renjana, biasa dipanggil Ana. Katanya, biar mudah orang-orang nyebut namanya. Paling gak suka disebut Sandy ataupun Renja. Dia ngerasa aneh aja dengarnya. Anak tunggal dari keluarga pengacara, tapi dia pribadi ingin jadi dokter. Ana punya wajah yang cantik dengan mata bulat, hidung mancung, dan bibir berisi khas wajah Asia dan rambut panjangnya yang kecoklatan.

Ana langsung memukul lengan Resti agar dia berhenti berteriak.

"Gue tau kali, udah ah jangan malu-maluin," kata Ana, "Tapi, mereka sekeren itu kenapa nggak ada yang notice ya. Kan bisa jadi most wanted SMA Nusa," lanjutnya.

"Eh kita sepemikiran ternyata, Angkasa nggak sih namanya?" tanya Resti kepo.

Ana hanya mengendikan bahunya tidak tahu, bertepatan dengan berakhirnya lagu yang dinyanyikan pemuda di depan. Mata mereka bertemu untuk beberapa detik, hingga orang itu mengucapkan kata terakhirnya dan beranjak pergi. Panggung pun diisi oleh penyanyi lain.

Tadi kita tatap-tatapan? Ah nggak, wajar aja kalo ngeliat penonton dulu sebelum turun, pikirnya.

"ANA OY, lu dengerin gue ngomong nggak sih, malah bengong," sebal Resti dengan wajah bete nya.

Ana memutar bola matanya malas.
"Iya-iya gue denger, lanjut aja."

"Nih ya, gue denger-denger katanya Angkasa itu adiknya Joan si most wanted itu loh." Resti berapi-api.

"Lo mau ngajak gue ngegibah ya?"

"Ih ini nih cerita bukan gibah, Lo kok kaku amat jadi orang. Itu yang main gitar sebelah kanan tadi ganteng banget loh, bantuin gue dapetin nomornya ya."

"Lo salah kalau minta bantuan sama gue mah." Menyeruput minumannya yang tinggal sedikit hingga kandas.

"Guys sorry gue kelamaan ya datangnya?" tanya orang yang baru menggabungkan diri di meja mereka berdua.

"Lama banget, sampe ubanan gue nunggunya," sindir Ana melirik sekilas.

Resti tersenyum ramah, "Gakpapa, Lo bawa laptop kan?"

Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang