"Aku berlatih bicara dengan diriku sendiri ratusan kali, takut terbata-bata di depanmu."
<<<3
Ana dan Angkasa semakin dekat semenjak insiden membantu mobil Ana yang mogok tersebut. Mobil Ana juga sudah bisa digunakan seperti biasa dari dua hari yang lalu. Dan sekarang di sinilah mereka, di Cafe Slay tempat biasa mereka datangi. Ana berdua dengan Resti, sedangkan Angkasa berdua dengan Jendral. Ana mencoba menepati janjinya yang ingin meneraktir mereka yang sudah menolongnya waktu itu.
Rasanya seperti double date ya, hanya itu yang ada di dalam pikiran Resti.
Jendral selalu menunjukkan senyum ramahnya yang memabukkan. Kedua pemuda itu sedang memilih pesanan. Sedangkan Ana membisikkan,
"Khusus buat lo, bayar sendiri.""Dih teganya, kan lo yang ngajakin gue kesini."
Mereka masih bisik-bisik.
"Yaudah pilih aja jangan banyak-banyak."
"Dasar pelit."
"Bodo."
"Gue sama Angkasa mesan yang ini ya." Jendral menatap kedua perempuan itu lalu menyebutkan pesanannya kepada waiters.
Ana dan Resti juga ikut menyebutkan pesanannya.
Resti memecah keheningan di meja mereka.
"Kalian sering nge-band disini kan ya, hari ini nggak manggung?""Nggak, biasanya hanya seminggu dua kali." Angkasa dengan inisiatifnya menjawab pertanyaan. Diangguki oleh Jendral.
Mulut Resti hanya membentuk huruf O. Selanjutnya Jendral yang menguasai obrolan dengan Resti hingga makanan mereka datang.
Secara spontan Jendral memindahkan sayuran yang ada di piring Angkasa kepiringnya, kebiasaan mereka jika seperti ini.
Ana yang melihat itu menyerngitkan keningnya.
"Angkasa nggak suka sayuran ya?"Sebelum Angkasa yang menjawabnya, Jendral sudah lebih dulu mengiyakan.
Angkasa tersenyum canggung dia takut jika di cap kekanakan, Jendral melirik sekilas.
"Ah ini kebiasaan, karena sudah sahabatan dari lama juga.""Wahh dari kapan sahabatannya? Lihatnya adem banget gak kayak gue sama Ana nih yang adu mulut terus." Resti sambil mengunyah kecil-kecil.
"Dari jaman masih putih biru," jawab Jendral tertawa, "Kalo soal adu mulut, berantem ya pasti ada lah kan."
Resti mengangguk setuju.
"Awet banget, temen gue dulu aja ntah pada ngilang kemana.""Btw, kalian berlima emang dari SMP atau cuma kalian berdua aja," sambungnya.
"Kalau Haru sudah kenal sama Asa dari kecil, gue sama Januar di SMP, kalau Wawan pas masuk SMA ini," jelas Jendral ramah.
"Asa?" tanya Ana.
"Itu nama panggilannya dirumah."
"Ah gue belum hapal nih ketiga teman kalian namanya siapa aja, kapan-kapan boleh lah kenalin yang lainnya ke kita?" Modus sedikit nggakpapa lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️
Teen Fiction"Sa, gue baru tau Lo suka senja." "Iya tapi gue lebih suka senja yang dihadapan gue," kata cowok itu sambil natap Ana. Ana balik menghadap cowok itu. "Lihat tuh kedepan bukan ke gue." Tangannya secara spontan mengarahkan wajah Asa kedepan. Asa terta...