"Sa, gue baru tau Lo suka senja."
"Iya tapi gue lebih suka senja yang dihadapan gue," kata cowok itu sambil natap Ana. Ana balik menghadap cowok itu.
"Lihat tuh kedepan bukan ke gue." Tangannya secara spontan mengarahkan wajah Asa kedepan. Asa terta...
"Jika cinta bukan untuk kita, aku akan puas hanya dengan ini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
<<<3
Mendapatkan notif update, Ana secepat mungkin membuka story Angkasa yang langsung diserang oleh suara berkarakternya. Jarang-jarang Angkasa update story.
Kututup pintu cintaku
Yang sekian lama terbuka untukmu
Lelah hati ini
Apakah selama ini
Cinta yang ada
Hanyalah semu
Betapa sakitnya hatiku
Dan dirimu memilih dirinya
Hingga kau hiraukan cinta kita 🎵
Entah kenapa rasanya sangat sesak saat mendengarkan nyanyian pilu itu. Apalagi suara Angkasa terdengar bergetar saat menyanyikannya.
"AAAAAA ASAAAAA AYO BALIKAN HUWAAAA." Ana berteriak menenggelamkan wajahnya ke bantal. Nggak tahan dia sangat merindukan laki-laki itu.
Mengelap sudut matanya, dengan terburu-buru dia ingin merekam suara Angkasa tetapi na'as, belum sempat terekam story itu sudah menghilang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ana menggerutu kesal selama perjalanan dirinya sedang membawa sapu lidi dan serokan yang akan dikembalikannya ke gudang. Merasa sial sekali hari ini, bangun kesiangan terus telat dan kejebak macet pula. Sedari pagi perutnya sakit, belum sempat makan sampai energinya sekarang terasa terkuras.
