"Hati yang kau berikan padaku, membuatku takut berpindah ke hati yang lain." - Hold it in
<<<3
Beberapa bulan sudah berlalu, Ana memberhentikan langkahnya ketika sudah tidak ada lagi yang mengejar.
"Jan, cowok gue mana! Ya ampun"Januar dan Resti yang sudah ngos-ngosan melihat ke sekitar.
Saat ini mereka sedang berada di komplek rumah Jendral, ingin mengerjakan tugas kelompok. Jendral, Resti, Ana dan Angkasa memilih satu kelompok saat di suruh memilih kelompoknya sendiri. Tentu saja Januar, Wawan dan Haru hanya ikutan ngumpul saja. Namun, Jendral sedang menjemput Orang tuanya di Bandara jadi mereka kecuali Wawan dan Haru memilih jalan-jalan di sekitar komplek tapi na'asnya mereka dikejar sama dua anjing besar yang entah muncul dari mana, awalnya jalan biasa tetapi karena Resti berlari jadi semuanya ikut berlari. Jadilah mereka kejar-kejaran dan hanya memikirkan diri sendiri.
"Na, jangan-jangan Asa di makan guguk," celetuk Januar ketika napasnya sudah sedikit beraturan.
Resti menampar bahu tegap Januar keras.
"Mulut Lo Jan."Mereka semakin akrab, semenjak Angkasa membawa gadisnya saat sedang berkumpul. Dan lama-lama Resti juga ikutan.
Ana mencoba menelpon kekasihnya. Tersambung tapi tidak diangkat.
"Kita balik kerumah Jendral aja, mungkin Asa sudah di sana," ucap Januar. Januar yakin sih sahabatnya itu tidak akan kenapa-napa, mungkin saja dia tadi tidak dikejar dan malah ikut mengejar anjing itu yang sedang mengejar mereka. Setaunya cowok itu tidak takut apapun, katanya manusia lebih menakutkan.
Baru saja mereka ingin melangkah, Angkasa sudah terlihat menyusul dari belakang.
"TUNGGU YA ELAH DITINGGAL."
Cowok itu berhenti dihadapan mereka dengan napas tak beraturan sambil terkekeh. Ana segera menghampiri memeriksa dari ujung kepala sampai ujung kaki. Angkasa merasa senang melihat raut khawatir dari wajah kekasihnya. Segera menggenggam tangan Ana yang selalu menjadi skinship favoritnya.
"Ayo jalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️
Teen Fiction"Sa, gue baru tau Lo suka senja." "Iya tapi gue lebih suka senja yang dihadapan gue," kata cowok itu sambil natap Ana. Ana balik menghadap cowok itu. "Lihat tuh kedepan bukan ke gue." Tangannya secara spontan mengarahkan wajah Asa kedepan. Asa terta...