Eric Chou - Unbreakable Love

75 8 0
                                    

Kamu memberiku cinta yang tidak ingin ku lepaskan seumur hidup
Percayalah bahwa perjalanan cinta adalah lautan bintang yang luas
Alur cerita yang indah tak akan berubah.🎵

<<<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<<<3

Dirinya sekarang sedang berada di koridor sekolah, dia terkejut saat Joan menemuinya ke kelas tadi.

"Kak, Lo ngapain ke sini?" Panik Ana sambil melihat ke sekitar.

"Kenapa sih segitu banget, Na."

"Mau apa? Cepetan."

"Dompet Lo ketinggalan, gue di suruh Mama buat ngasih ini ke Lo." Ana langsung mengambilnya.

"Lo babu Mama gue ya kak? Mau mau aja di suruh."

Suara langkah kaki pun terdengar di koridor yang cukup sepi ini, Ana mendengar suara yang sudah dia hapal di luar kepala membuatnya panik.

"Kak, Asa ada Asa gimana nih. Pergi gak Lo." Ana panik lalu mendorong Joan agar secepatnya pergi, namun dirinya malah ikut ditarik untuk bersembunyi di bagian lorong tembok lain yang lebih sempit. Posisinya saat ini mereka saling berhadapan.

"Lo modus ya!" bisik Ana. Joan langsung mengarahkan jari telunjuknya ke bibir gadis itu agar diam. Langkah kaki terdengar semakin dekat, Itu Angkasa dan Haru. Koridor ini hanya ada dua tempat yang akan mereka tuju perpustakaan dan taman belakang sekolah. Ana menahan napasnya sambil memejamkan mata, takut dia tuh apalagi posisinya seperti ini bisa terjadi kesalahpahaman yang lebih besar. Sedangkan Joan menikmati posisi mereka yang seperti ini, masih ingatkah kalian jika Joan termasuk tipe nakal yang suka keluyuran pulang malam dan ikut balapan . Namun dia juga dikenal sebagai soft boy.

"Udah nggak ada orang," bisik Joan tepat di telinga Ana. Ana terperanjat ketika membuka mata dia langsung mendorong Joan menjauh, soalnya posisi mereka tadi terlalu dekat. Setelah itu, Ana mengintip menyadari tidak ada siapapun Ana segera keluar dari persembunyian.

"Udah 'kan? Gue ke kelas." Belum sempat Ana melangkah, Joan sudah berdiri di depannya menghalangi.

"Gue mau ngomong."

"Apa?"

"Bebasin Asa, Na." Omongan Joan membuat Ana menggertakan giginya. Lagi? kenapa mereka semua menghalangi dirinya bersama Angkasa, apa setidak pantas itu kah Angkasa untuk Ana?

"Karena gue tau seberapa besar Asa suka sama lo, dan gue sebagai abangnya nggak mau lihat dia tersakiti setelah tau hal ini."

"Enak aja, kalau gue ngelepasin dia, Lo pikir kami nggak akan tersakiti gitu?" Ana menahan suaranya agar tidak berteriak.

"Lo kira berada di posisi gue juga gampang? Gue sayang Asa, sayang orang tua gue juga. Ini hal tersulit, gue harus gimana."

"Ah sudahlah, gue mau ke kelas." Ana menabrak begitu saja bahu Joan.

Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang