"Hidup itu adalah seni menggambar tanpa penghapus, semua hal yang tercipta akan selamanya diingat.
Dan juga
Langit tetaplah langit, jangan pernah bermimpi untuk memeluknya."<<<3
"Sa, ceritain dong tentang masa lalu Lo. Udah pernah pacaran berapa kali?" tanya Ana.
Mereka masih berada di taman tengah kota, berpiknik sederhana yang Angkasa siapkan untuknya.
"Belum pernah."
Mata Ana terbelalak.
"Wah serius Lo?" Kemudian menyipitkan matanya tidak percaya."Beneran, baru sama Ana."
"Tapi banyak yang nembak duluan 'kan? Nggak mungkin nggak," ucap Ana. Laki-laki itu mengangguk.
"Ada sih, tapi mereka ngerti dan syukurnya nggak ada yang sampai ngejar-ngejar."
Ana mengangguk paham, soalnya dia juga pernah berada diposisi itu. Seringnya gadis itu menyukai orang yang tidak menyukainya kembali. Jika saja Angkasa tidak menembaknya di keramaian, mungkin dia juga akan menolak pria itu dan memilih berteman saja.
"Berarti gue pacar pertama nih?"
Angkasa tertawa.
"Kalau bisa sih jadi yang terakhir juga.""Aminin aja dulu ya, Hm, kalau cinta pertama pasti ada dong ya kan. Ceritalah dikit." Ana kembali mengunyah.
Angkasa menerawang.
"Bicara soal first love, Lo percaya nggak, ada yang bilang kalau cinta pertama nggak akan berhasil dan berujung kegagalan?"Ana berpikir sambil menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.
"Banyak yang bilang gitu mungkin karena itu pertama kalinya kita jatuh cinta dan masih labil, masih dikuasai emosi yang nggak perlu dan berakhir gitu aja. Setelah itu kita bisa jatuh cinta lagi dengan orang baru dan membuat kisah yang baru 'kan, kebanyakan orang juga nggak mau larut dalam masa lalu jadi orang baru adalah pilihan yang tepat untuk melangkah ke depan?""Gitu ya, kalo Ana punya cinta pertama?" tanya Angkasa sambil memikirkan ucapan gadisnya tadi sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
"Gue gaktau itu bisa disebut cinta pertama atau nggak, soalnya dulu tuh masih labil banget dari pada disebut cinta pertama mungkin bisa dibilang cinta monyet kali ya. Dan sampai sekarang gue juga masih bingung cinta pertama gue siapa." Ana terkekeh pelan, mungkin dirinya akan tau jika sudah merasakan takut kehilangan yang begitu besar juga merasa sangat bahagia. "Kalau pacar pertama waktu itu gue pacaran pertama kali pas 6 SD."
"Yaampun, gue umur segitu masih main kelereng."
Ana menyengir.
"Nggak tau, ya ada yang nembak sih gue iya iyain aja.""Mantan, berapa mantan."
Ana mengangkat jari-jarinya.
"Lima kalau nggak salah, terakhir pas smp sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️
Teen Fiction"Sa, gue baru tau Lo suka senja." "Iya tapi gue lebih suka senja yang dihadapan gue," kata cowok itu sambil natap Ana. Ana balik menghadap cowok itu. "Lihat tuh kedepan bukan ke gue." Tangannya secara spontan mengarahkan wajah Asa kedepan. Asa terta...