HIVI - Mata ke Hati

106 9 0
                                    

Ana terbangun, suasana yang remang -remang membuat matanya menyipit, dirinya melirik jam yang tidak berada jauh darinya, ternyata baru pukul 2 pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ana terbangun, suasana yang remang -remang membuat matanya menyipit, dirinya melirik jam yang tidak berada jauh darinya, ternyata baru pukul 2 pagi. Menguap, Ana merasakan sesuatu yang menimpa perutnya dan kepala seseorang menyembul di balik selimut yang dikenakannya hingga sebatas dada.

Senyumnya melebar, ternyata yang kemarin itu bukan mimpi. Di usapnya rambut yang menggelitiki dagunya itu pelan. Perasaan ini, rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan, sangat bahagia. Ana memejamkan kembali matanya sambil memeluk kepala Angkasa, esok akan ada banyak kebahagiaan yang menantinya 'kan? semoga saja.


Angkasa terbangun ketika sinar matahari yang masuk dari sela-sela mengganggu tidurnya, matanya mengerjap beberapa kali untuk menetralkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angkasa terbangun ketika sinar matahari yang masuk dari sela-sela mengganggu tidurnya, matanya mengerjap beberapa kali untuk menetralkannya.

"Hmm," gumamnya ketika menyadari ada orang lain juga yang tidur bersamanya. Mata Angkasa melebar saat sadar apa yang terjadi kemarin, dengan gerakan hati-hati dirinya berhasil membebaskan diri. Tapi pemandangan indah ini tidak akan Angkasa sia-siakan, pasalnya dia sangat bersyukur karena orang pertama yang ia lihat saat membuka mata adalah Sandhya renjana, perempuan yang dia inginkan, cinta pertamanya yang menaiki tahta tertinggi sebagai teman hidupnya sekarang. Istrinya, duh rasanya malu sekali.

"Terpesona ya?"

Angkasa mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ana yang melihat laki-laki itu salah tingkah pun duduk dan tertawa sambil memegangi perutnya sendiri.

Angkasa melirik lalu tersenyum malu.
"Ana? ini beneran kamu 'kan? bukan jin?" Ekspresi gadis itu berubah 180°.

"Ya kali jin! Aku tuh bidadari tauuu!"

"Bidadari hatiku ya?"

"SA?" Ana tercengang, siapa yang ngajarin ini.

"Udah sana mandi."

"Gendong, Sa, mager." Ana merentangkan tangannya.

Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang