"Kita punya keinginan tapi keadaan punya kenyataan."
<<<3
Berita putusnya Angkasa dan Ana sudah tersebar seangkatan IPA. Ini sudah seminggu sejak mereka putus, Ana mengarsipkan semua tentang Angkasa di sosial medianya. Untungnya mereka tidak sekelas lagi, jadi sebisa mungkin Ana berusaha menghindari Angkasa agar mereka tidak pernah berpapasan, itu lumayan sulit. Angkasa terlihat baik-baik saja di matanya, padahal setiap malam Ana selalu menangisi keadaan ini. Sebelum tidur gadis itu mengingat kembali kenangan mereka, dan Ana semakin banyak waktu untuk menggalau. Dirinya seringkali memutar lagu galau di kamar, terutama lagunya Day6. Setiap hari men-stalking akun Angkasa dan teman-temannya untuk melihat kabar terupdate.
Hari itu saat mereka putus, Haru dan Jendral datang ke apartemen Angkasa. Mereka menenangkan Angkasa, mengajaknya berpergian dan bersenang-senang untuk melupakan sejenak hingga larut malam, Angkasa juga menginap di rumah Jendral waktu itu. Sebenarnya Ana sudah menghubungi Jendral untuk datang, hal itu tentu di rencanakannya sebelum meminta putus. Dan mengetahui hal itu keesokannya Wawan menemani Januar untuk mencari Joan lalu memukulnya, dua pukulan di terima oleh Joan dan dia juga tidak membalasnya. Wawan mencoba melerai, karena dia tidak tau apa permasalahan mereka. Tapi, Januar tidak mengatakan sepatah katapun setelah memukul dia langsung pergi.
Angkasa masih memperhatikan Ana dari jauh, dia juga sadar jika gadis itu sengaja menghindarinya. Semenjak putus Ana kembali membawa mobil sendiri, hal itu sempat membuatnya bingung. Seperti sekarang, Angkasa melihat Ana yang kuwalahan membawa setumpuk buku, sedangkan Jendral yang sedang merangkul cowok itu ikut memperhatikan.
"Jen?" panggil Angkasa. Jendral yang paham pun segera bergerak dan menyusul Ana. Membantu Ana membawa buku itu ke kelas mereka. Awalnya Angkasa meminta tolong Jendral untuk mengawasi gadis itu karena mereka sekelas, tapi semakin lama Angkasa meminta tolong untuk membantu Ana jika gadis itu terlihat kesusahan atau sendirian. Hal itu membuat interaksi Jendral dan Ana semakin dekat tanpa di sadari.
Ana baru saja masuk ke mobilnya. Dia memilih untuk berdiam cukup lama, saat melihat Angkasa baru saja terlihat di parkiran bersama seorang gadis. Seperti yang diharapkan dari Angkasa, cowok itu memperlakukan seorang gadis dengan sangat baik.
"Siapa itu," gumamnya. Ana tidak mengenalnya, gadis itu terlihat lebih muda. Ana tebak dia itu pasti adik kelas mereka.
Hah
Hatinya masih tidak rela jika Angkasa bersama dengan yang lain, tapi bukankah ini yang Ana inginkan. Berarti cowok itu sudah bisa menerima dan move on darinya. Menghembuskan napas kesal melalui mulut, Ana berpikir sampai di rumah nanti dia mau ngapain ya supaya nggak berlarut-larut mikirin Angkasa.
Ana ingin refreshing.
Mulai melajukan mobilnya, nanti sajalah dipikirkannya yang pasti dia ingin menghilangkan badmood mengingat Angkasa pulang dengan gadis lain. Soal mengapa Ana tidak di antar jemput Joan lagi karena Joan terlalu sibuk, jadwal kuliahnya juga tidak sesuai dengan jam pulang sekolahnya. Jadi daripada menunggu terlalu lama Ana memutuskan membawa mobil sendiri dan untungnya Joan sudah berbicara dengan Mamanya soal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️
Teen Fiction"Sa, gue baru tau Lo suka senja." "Iya tapi gue lebih suka senja yang dihadapan gue," kata cowok itu sambil natap Ana. Ana balik menghadap cowok itu. "Lihat tuh kedepan bukan ke gue." Tangannya secara spontan mengarahkan wajah Asa kedepan. Asa terta...