Lembut tutur katamu
Merdu tawamu
Parasmu yang menawan
Membuat diriku tak bisa lupaDari banyaknya insan di dunia
Mengapa dirimu yang aku sangka
Bisa temani hari-hariku yang tak selalu indah
Walau kita tak bisa bersama🎵
Angkasa, Ana, Januar, Haru, Resti dan Jendral yang sudah baikan namun masih membutuhkan kruk tongkat untuk berjalan mereka berada di kantin.
"Biar gue yang pesen, kalian mau makan apa?" tanya Haru. Mereka menyebutkan pesanannya masing-masing.
"Jen Lo yakin mau makan di sini? risih nggak sih ada yang liatin gitu. Kalo gue jadi Lo ya udah gue colok mata mereka." Januar yang berada di sisi kiri cowok itu bantu meletakkan kruk dengan baik.
Jendral hanya tertawa, wajahnya juga sudah baik-baik saja, hanya ada beberapa bekas luka yang tertinggal.
"Gue bantuin Haru dulu, keknya pesanan kita udah siap." Angkasa menyusul Haru yang masih menunggu.
"Na, Angkasa pernah bertingkah nggak," tanya Jendral.
"Bertingkah gimana tuh."
"Keknya aman-aman aja ya, hubungan kalian juga adem ayem. Nggak ada masalah."
Ana hanya mengangguk, menumpukan dagu di tangannya dengan siku di atas meja.
"Pernah bosen nggak?"
Ana berpikir. Ini dirinya dan Angkasa pernah merasa bosan nggak sih, dia saja bingung.
"Gue sih nggak." Malah pingin lihat Angkasa terus kalau bisa. Ana melihat ke arah Angkasa memastikan kapan makanan mereka akan datang. Tapi netranya malah terjebak oleh netra seorang laki-laki berambut blonde. Laki-laki itu tersenyum, Ana yang bingung hanya ikut tersenyum. Ana bingung tumben sekali Joan memberikannya senyuman di sekolah seperti ini, meskipun dirinya adalah kekasih Angkasa tetapi mereka selalu berpura-pura tidak saling mengenal ketika berpas-pasan. Januar yang kebetulan melihatnya semakin tidak menyukai Ana.
Sejak saat itu Ana merasa Joan semakin sering menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️
Teen Fiction"Sa, gue baru tau Lo suka senja." "Iya tapi gue lebih suka senja yang dihadapan gue," kata cowok itu sambil natap Ana. Ana balik menghadap cowok itu. "Lihat tuh kedepan bukan ke gue." Tangannya secara spontan mengarahkan wajah Asa kedepan. Asa terta...