"Aku akan senang hanya untuk terjebak disisimu, tidak dengan orang lain, cukup untuk membuat kita sibuk, tolong jangan pergi"
<<<3
Joan melihat semuanya, awalnya dia hanya ingin mengawasi adiknya, takut jika hal-hal yang tidak semestinya terjadi tetapi melihat beberapa hal juga percakapan mereka. Seharusnya dia bisa lebih percaya.
Joan meninggalkan kegiatan mengintipnya lalu pergi ke dapur untuk mengambil air dingin agar kepalanya ikut mendingin. Angkasa lebih baik darinya, bagaimana adiknya bisa secinta itu dengan seorang perempuan, sekali tatap saja Joan sudah bisa melihatnya. Bagaimana jika Angkasa tahu kalau Ana sudah dijodohkan dengan Joan. Tadi pagi dirinya mendapat kabar dari tangan kanan Papanya tentang gadis yang akan dijodohkan olehnya saat dia sudah benar-benar resmi menjadi penerus bisnis Papanya. Hal mengejutkan terjadi, betapa sempitnya dunia ini. Kenapa harus Ana, kenapa orang yang Angkasa suka itu Ana. Lalu jika dirinya tertarik pada Ana, apa Angkasa akan baik-baik saja.
Kembali ke studio.
Angkasa bernyanyi dengan lirik asal saat Ana membunyikan drum seolah dirinya benar-benar seorang drumer sejati. Sedari tadi lengkungan bibir keduanya tidak pernah lenyap.
Memutar mic ditangannya sesaat lalu lanjut menggerakan pinggulnya berjoget, Angkasa berusaha mengikuti irama yang Ana buat.
"Oooooohhh oh oh oh semuanya angkat tangan, put your hands up in the air."Dum tak Dum dum tak Dum tak Dum.
"Ye ye ye ye," sambung Ana.
"Senyuman mu aseeek yang Pyo Pyo indah pyo bagaikan candu Pyo Pyo Pyo."
Ana berhenti, dirinya ngakak sambil memegangi perutnya tidak sanggup. Jogetan dan ekspresinya Angkasa lucu. Mood banget.
"Udah Sa, udah, aku nyerah." Ana angkat tangan berjalan meraih minuman lalu duduk di sofa. "Mendingan kita nonton Drakor, ada drama yang rilis beberapa bulan lalu cuma belum pernah ku tonton cuma baru lihat previewnya aja." Ana menepuk tempat kosong di sebelahnya. Angkasa mengambil laptop dan menggeser meja agar mendapatkan posisi nyaman. Ana membuka laptop dan menghidupkannya, membuka aplikasi telegram dan mengetik judulnya.
Angkasa membaca judulnya.
"Blue birthday? Berepisode ya?""Iya kita tonton sampai episode 2 aja, takutnya kamu kurang suka."
"Suka lah kalau Ana yang ngerekomendasiin, sesudah ini sesempatnya aku bakal namatin sih."
Ana memutar videonya.
"Genrenya apa?" tanya Angkasa.
"Drama, cerita anak sekolahan biasa tapi ada bumbu fantasinya."
Mereka diam, ruangan itu hanya dipenuhi oleh suara drama yang mereka tonton. Satu jam lamanya mereka menyelesaikan satu episode.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️
Novela Juvenil"Sa, gue baru tau Lo suka senja." "Iya tapi gue lebih suka senja yang dihadapan gue," kata cowok itu sambil natap Ana. Ana balik menghadap cowok itu. "Lihat tuh kedepan bukan ke gue." Tangannya secara spontan mengarahkan wajah Asa kedepan. Asa terta...