Reza Darmawangsa - I'm In Love

89 12 0
                                    

I'm in love
What I feel inside of my heart

I'm in love
I know you will take away the clouds

I know when I see your eyes
I just can't lie

I'm in love

Angkasa baru sampai di rumah Jendral bersama Wawan dan Januar. Haru sudah tergeletak di ranjang bersama Jendral sedang memainkan ponselnya.

Rutinitas kumpul mereka sebenarnya tidak ada yang spesial dan biasa saja, tetapi saat mereka bersama itu sudah menjadi kebahagiaan mereka sendiri. Angkasa ikut gabung ke atas ranjang yang cukup besar untuk dua orang bahkan muat untuk tiga orang, cowok itu nyempil di antara Haru dan Jendral.

Januar ikut berbaring di kasur dengan posisi horizontal sehingga menindih perut ketiganya yang sudah misuh-misuh. Sedangkan Wawan memilih di bawah yang sudah disediakan kasur lipat.

"Jan, badan Lo gede nggak sadar diri sih," celetuk Jenderal.

"Gede gini juga otot semua loh."

"Otot Lo masih kalah sama Wawan yang bongsor." Haru menepuk bokong cowok itu yang berada di perutnya. "Geser, lu mau liat skin terbaru gue nggak, limited edition nih." Januar langsung berpindah posisi duduk di kepala kasur lipat dengan tangannya yang menumpu di king size melihat apa yang ditunjukkan Haru padanya.

Jendral menyimpan ponselnya, melihat ke sebelah terdapat Angkasa yang sedang menguap sambil menatap langit-langit kamarnya yang memang sudah di desain menyerupai langit biru dengan awan putih dan daun-daun hijau. Bisa-bisanya Jendral tidur di suasana ruangan yang cerah kayak gini, jadi setiap Angkasa tidur di sini dia selalu menggunakan penutup mata, bukan cuma dia saja sih.

 Bisa-bisanya Jendral tidur di suasana ruangan yang cerah kayak gini, jadi setiap Angkasa tidur di sini dia selalu menggunakan penutup mata, bukan cuma dia saja sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah ngantuk, Sa? Mau tidur?" tanya Jendral beranjak mengambil penutup mata lalu memberikan ke para sahabatnya termasuk Angkasa.

"Makasih," ucap Angkasa, tapi dia belum menggunakannya, baru juga jam segini.

"Sa, Lo sama Ana udah ngapain aja?" tanya Januar yang kepo.

"Eh, pake ditanya lagi." Haru menggeplak kepala sahabatnya itu. Dia bergerak mepet ke Angkasa lalu menutupi kedua telinga Angkasa dengan tangannya."Gak usah di dengerin, apalagi ditemenin," lanjutnya. Januar ingin balas dendam.

"Sempit tai," gumam Angkasa yang merasa terhimpit, ingin bangun tapi di tahan sama Jendral dan tangannya Haru yang masih ditelinganya.

Januar mengambil bantal lalu memukuli Haru dengan asal, sehingga memicu keributan sedangkan Haru dia menahan serangan itu sambil tertawa.

Jendral hanya melihat, senang saja jika ada yang bergelud. Namun, melihat Angkasa tidak nyaman dan berusaha mendorong Haru agar menjauh, dirinya langsung membantu menendang punggung Haru hingga mau tidak mau dia merosot dari tempat tidur. Setelah itu mereka tertawa, Angkasa tertawa paling keras di antara mereka, merasa puas.

Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang