"Kaulah bentuk terindah dari baiknya Tuhan padaku."
<<<3
Mereka akhirnya memutuskan belanja ketika hari sudah gelap.
"Sa, besok aja lanjut belanjanya. Gerah serius, nggak mau mandi dulu apa?" Ketika Angkasa sudah memarkirkan mobilnya di parkiran pusat perbelanjaan."Sekalian, Na, kalau capek kamu tunggu di sini aja ya sendirian nggak papa?" Angkasa mengatakannya dengan nada lembut. "Atau aku beli beberapa dulu untuk persediaan di rumah, sebentar kok." Soalnya isi kulkas kosong melompong, Angkasa jadi tak enak hati. Takutnya Ana ingin mengemil, atau merasa lapar saat tengah malam.
"Nggak bukan gitu, Yaudah ayo."
Mereka pun melangkahkan kakinya masuk ke pusat perbelanjaan. Ana sudah melihat-lihat apa yang perlu mereka beli, sedangkan Angkasa mengambil troli untuk meletakkan belanjaan mereka nantinya.
"Na, coba pegang dulu." Angkasa menyuruh Ana untuk memegang troli itu sebentar, Ana hanya menurut dan tambah bingung ketika Angkasa mulai mencoba naik dan duduk di dalam troli itu seolah-olah itu adalah kendaraan untuknya.
"Hey Sa, are you kidding me?" Ana menutupi sebagian wajahnya malu ketika orang-orang yang berbelanja memperhatikan mereka, tetapi Ana juga tertawa melihat tingkah cowok itu yang tiba-tiba seperti ini. Ana mendorong troli itu pelan yang makin membuat Angkasa kesenangan.
"Wuah woah Na, berasa naik helikopter."
"Kok helikopter sih, Sa."
"Stop stop." Ketika Ana berhenti untuk mengambil memilih sosis, Angkasa turun."Sekarang gantian." Tiba-tiba cowok itu mengangkat Ana.
"SA, SA JANGAN BERCANDA." Ana panik ketika Angkasa menggendongnya dan meletakkan tubuhnya ke troli tadi dengan bokong di dalam sedangkan kakinya di biarkan di pinggiran troli.
"Kamu diam di sini aja, biar nggak capek." Angkasa lanjut mendorong troli tersebut dan mengisinya yang langsung Ana pegang.
"SA, kamu nggak malu apa?"
"Ngapain malu? Nggak ngerugiin orang lain juga 'kan?"
"Ya benar sih, suka-suka kamu aja lah," gumam Ana yang hanya di dengar olehnya sendiri. Karena itu Angkasa jadi tidak apa-apa.
Sebenarnya Angkasa tadi hanya ingin memastikan kalau troli itu aman untuk di naiki, mengingat dirinya yang mungkin sedikit memaksakan untuk berbelanja padahal hari sudah malam dan mungkin Ana kelelahan karena aktivitas perkuliahan juga mereka yang bermain paralayang lalu lari-larian setelahnya. Setidaknya Ana tidak perlu berkeliling terlalu lama jadi cowok itu meletakkan Ana bersama belanjaan mereka di dalam troli.
Selesai berbelanja dan meletakkan barang bawaannya ke mobil. Ana sedikit tercengang ketika cowok itu sanggup mengangkat barang-barang berat lainnya seperti beras dan galon, bukannya Ana meragukan hanya saja Ana merasa takjub.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️
Teen Fiction"Sa, gue baru tau Lo suka senja." "Iya tapi gue lebih suka senja yang dihadapan gue," kata cowok itu sambil natap Ana. Ana balik menghadap cowok itu. "Lihat tuh kedepan bukan ke gue." Tangannya secara spontan mengarahkan wajah Asa kedepan. Asa terta...