Treasure (Asahi x Haruto) - Thank You

96 10 0
                                    

"Aku rindu, tapi aku akan mencoba untuk tidak merindukanmu, aku akan mengingatmu sebagai sebuah film bagai musim semi yang hangat."

<<<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<<<3

Setelah perasaan campur aduk dalam melaksanakan ujian-ujian sebelumnya, Ana akhirnya bisa bernapas lega, dan berharap kalau nilainya memuaskan semua pihak. Baik untuk dirinya sendiri dan juga kedua orang tuanya. Beberapa hari lagi akan diadakan Prom Night atau acara perpisahan untuk anak kelas dua belas dan dilakukan pada malam hari, rencananya Ana ingin membuat dress khusus untuk acara itu sih atau mungkin dia ingin menggunakan gaun saja.

Kakinya melangkah ke arah rooftop sekolah, Ana akan memberanikan diri untuk menginjakkan kakinya di sana. Selama ini dirinya tidak pernah berani ke tempat itu kalau saja bukan karena Angkasa. Sebelum dirinya meninggalkan sekolah ini, Ana ingin mengenang beberapa moment yang akan dia simpan dengan baik.

Karena kehadiran seseorang, kisah di sekolah menengahnya tidak hanya soal belajar. Meskipun waktu yang mereka habiskan terlalu singkat tapi bagi Ana itu adalah yang terlama dibandingkan dengan kisah cinta sebelumnya. Tidak menyangka efek kehadiran orang itu begitu melekat.

Hari-hari bahagia terasa sangat cepat, tapi kenapa rasa sakit tanpamu terasa begitu lama.

Ana sudah menyiapkan banyak alasan apabila nanti ada laki-laki itu di atap gedung. Dengan perlahan Ana membuka pintu, suara berderit terdengar. Ana dapat merasakan hembusan angin yang menerpa kulit wajahnya. Hari ini cukup sejuk, berdasarkan perkiraan cuaca kemungkinan nanti malam akan turun hujan. Kakinya dia gerakan ke pembatas berniat melihat pemandangan area sekolahnya dari atas sini. Matanya juga menatap ke sekitar mencari orang lain yang mungkin saja juga berada di sini. Akhirnya Ana menghela napas lega, karena tidak ada tanda-tanda kehidupan selain dirinya.

Ana memejamkan mata merilekskan diri, menikmati keheningan yang ada untuk beberapa menit.

Orang-orang di sekolah tidak ada yang berani ke rooftop gedung karena rumor yang beredar. Katanya, pernah ada murid sekolah yang jatuh dari ketinggian ini sehingga membuat yang lainnya merinding takut.

Ana menoleh ke belakang ketika mengingat hal itu malah membuat bulu kuduknya berdiri. Merasa was-was sendiri apalagi ketika mendengar suara samar-samar dari balik tumpukan-tumpukan kursi yang tidak terpakai lagi.

Ana berniat pergi dari tempat ini tetapi rasa penasaran lebih mendominasi, jadi dengan langkah hati-hati ia mendekati suara itu sambil mengendap-endap dan mengintip ke sumber suara itu tetapi matanya menangkap sosok yang terlelap dengan nyaman di sana. Orang itu tidur dengan beralasan sofa yang masih layak pakai meskipun bentuknya tidak sebagus yang ada di ruang guru. Menggunakan seragam lengkap dengan dasi yang longgar di lehernya. Sebelah tangannya menutupi mata agar tidak terkena cahaya. Tidur terlentang dengan kaki di tekuk satu dan ponselnya diletakkan begitu saja di atas perutnya.

Senjanya Angkasa - Asahi Treasure✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang