ஓ๑ BAB 05 ๑ஓ

45 8 0
                                    

⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰

Wanita berambut pirang itu memasukkan tangannya ke dalam dada Nathan. Darah hitam mengalir semakin banyak.

Tiba-tiba kaca jendela kamarnya pecah karena dihantam oleh sesuatu. Wanita itu terkejut.

Wanita berambut coklat keemasan memasuki kamar dan menerobos jendela yang kacanya sudah pecah itu. ia menatap wanita di depannya yang sedang mencoba membunuh Nathan.

"Kau siapa?" tanya wanita pirang.

Wanita berambut coklat itu tidak menjawab. Ia menggerakkan tangannya. Air terciprat ke wajah wanita pirang itu membuat matanya kembali normal.

Nathan tersadar dari pengaruh hipnotis wanita pirang itu. Ia menyentuh dadanya yang berdarah dan koyak. Nathan terkejut melihat keberadaan wanita berambut coklat itu di sana.

Wanita pirang itu menyerang wanita berambut coklat. Hembusan angin menerpa wajah wanita berambut coklat. Ternyata wanita berambut pirang itu bisa mengendalikan angin.

"Tutup matamu!" teriak wanita berambut coklat.

Nathan segera menutup matanya.

Ternyata wanita pirang itu mengaktifkan mata merahnya. Seperti biasa wanita berambut coklat tidak terpengaruh oleh kekuatan apa pun.

Wanita pirang itu mendecih. "Sebenarnya kau ini apa?"

Tiba-tiba gelas di meja jatuh ke lantai dan pecah. Genangan air dari gelas itu mulai memenuhi lantai. Wanita pirang itu mengernyit melihat hal tersebut. Matanya kembali normal. Ia menatap wanita berambut coklat di depannya.

"Apakah kau menggunakan ilusi?" tanyanya.

Genangan air semakin banyak dan mulai naik setinggi mata kaki. Nathan masih menutup kedua matanya tanpa tahu apa yang terjadi.

Wanita pirang itu kembali mengaktifkan mata merahnya, tapi tidak bisa. Sepertinya energinya sudah terkuras habis.

Air semakin memenuhi ruangan dan kini setinggi dada.

Nathan menggelengkan kepalanya ketika air mulai menyentuh mulutnya. Ia membuka matanya. Maniknya berubah menjadi kuning terang. Wanita berambut pirang membeku, tidak dengan wanita berambut coklat begitu pula dengan airnya yang terus meninggi.

Nathan dan wanita berambut coklat itu saling pandang.

"Kenapa kau malah menggunakan kekuatanmu? Seharusnya kau menahan napas," ucap wanita itu.

Nathan melihat perutnya yang perlahan memulih karena terkena air tersebut.

"Kubilang tahan napasmu dan berhenti mengaktifkan matamu," gerutu wanita berambut coklat itu.

Nathan menurut. Warna matanya kembali biru.

Wanita pirang itu kembali bergerak. Ia terkejut karena air sudah menenggelamkan dirinya.

Wanita berambut coklat menarik tangan Nathan. Mereka berenang dan keluar dari pintu. Ternyata airnya tidak keluar ketika pintu dibuka. Airnya tetap tertahan di dalam ruangan.

Wanita itu membanting pintu membiarkan wanita pirang tetap berada di dalam.

"Kau membiarkannya mati tenggelam di dalam?" tanya Nathan panik.

"Bukankah dia juga mencoba membunuhmu?" sahut wanita berambut coklat itu sembari berlari dan menggenggam erat tangan Nathan untuk keluar dari rumah itu.

Nathan menyentuh perutnya yang sembuh total. Ia masih terheran-heran meski merasa senang karena ia baik-baik saja.

Wanita berambut coklat itu membuka pintu untuk keluar, tapi mereka langsung disambut oleh anak panah yang melesat ke arah mereka.

DRUSILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang