ஓ๑ BAB 16 ๑ஓ

17 5 0
                                    

⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰

Terdengar suara langkah kaki menuju ke ruangan tersebut.

Nathan yang panik segera bersembunyi di dalam lemari. Ia melihat dokter bedah dan si penjaga masuk memasuki ruangan.

Dari celah lemari, Nathan mengintip dan menguping pembicaraan mereka.

"Bagaimana caraku menjelaskan semua ini pada Bos? Anak-anak di ruangan Kamis kabur semuanya!" ucap penjaga.

Dokter bedah menghela napas panjang. "Bagaimana bisa kau tidak ingat dengan apa yang terjadi?"

"Aku bersumpah, aku tidak ingat apa pun. Tiba-tiba aku berada di dalam jeruji besi yang digembok dan anak-anak itu sudah keluar. Kunciku menghilang entah ke mana. Untung saja kau membawa pemotong besi untuk mengeluarkanku," ucap penjaga.

"Bukankah ada CCTV? Kau tinggal memeriksanya. Kau tidak perlu khawatir jika anak-anak itu kabur bukan karena ulahmu," kata dokter bedah.

Nathan terkejut mendengar ucapan dokter bedah. Ia tidak tahu tentang CCTV yang setiap saat mengawasi di ruangan Kamis. Kalau CCTV itu sampai merekam semua kejadian yang Nathan lakukan, maka ia akan berada dalam bahaya.

Namun, yang saat ini ada di pikiran Nathan adalah cara untuk kabur sejauh mungkin untuk meninggalkan kota itu. Saat ini Nathan hanya ingin menemukan Chloe dan membawanya pergi bersamanya.

"Anak-anak itu cepat larinya. Entah bagaimana cara mereka menemukan jalan keluar dari gedung terbengkalai ini. Saat ini para bodyguard sedang mencari mereka," gumam penjaga.

"Bagus, kau langsung menghubungi para bodyguard. Semoga saja mereka menemukan anak-anak itu. Setidaknya separuh anak harus ditemukan agar kau tidak mendapatkan masalah." Dokter bedah menyingkap tirai plastik berwarna hijau di depannya lalu ia masuk ke dalam.

"Aku akan mengecek CCTV terlebih dahulu." Penjaga berlalu pergi meninggalkan ruangan.

Nathan melihat tirai plastik yang sedikit menyingkap. Lewat celah itu, Nathan melihat wajah Chloe yang menghadap padanya. Kedua mata bocah perempuan itu terbuka lebar, tapi tampaknya Chloe sudah tidak bernyawa.

Hal tersebut membuat Nathan sedih dan marah. Air matanya kembali menetes. Ia mencoba mengaktifkan mata diamond-nya, tapi tidak berhasil. Nathan berusaha ingin menolong Chloe meski ia sudah tahu kalau semuanya sudah sangat terlambat.

Dokter bedah membenarkan posisi Chloe agar memandang lurus ke depan. Pria berkepala pitak itu mencungkil kedua mata Chloe dengan hati-hati agar tidak merusaknya.

Kemungkinan organ-organ yang diambil dari anak-anak itu akan dijual ke pasar gelap.

Nathan menggelengkan kepalanya. Ia menautkan alisnya agar mata kuningnya aktif. Akhirnya mata Nathan berubah menjadi kuning terang. Ia keluar dari tempat persembunyiannya lalu membuka tirai dan masuk ke ruang operasi.

Nathan terkejut melihat tubuh Chloe yang tanpa busana tergeletak di atas ranjang dengan perut dan dada yang terbelah dan menganga lebar. Organ tubuhnya telah diambil.

Melihat itu, Nathan benar-benar merasa terpukul. "Ma-maafkan aku, Chloe. Aku terlambat menolongmu."

Nathan mendongkak menatap tajam dokter bedah di depannya yang berhenti bergerak karena terpengaruh kekuatannya. Tangan Nathan terkepal kuat.

Sementara itu di tempat pemeriksaan CCTV, penjaga duduk di depan komputer. Ia mengecek CCTV ruangan Kamis. Ketika diperiksa, ternyata CCTV-nya eror dan berhenti merekam. Ketika kembali merekam, tinggal penjaga sendiri yang terkunci di dalam jeruji besi. Tak lama kemudian, dokter bedah datang ke dalam ruangan.

DRUSILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang