ஓ๑ BAB 22 ๑ஓ

18 3 0
                                    

⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰

Nathan, Hideo, dan Nienna mendatangi sebuah bangunan kokoh dengan pilar besar. Bangunan kuno itu merupakan kantor khusus yang membuat tanda pengenal bagi warga yang tinggal di Drusilla, terutama para drucless.

Bangsa neigless sendiri masih belum terlalu dianggap sebagai bagian dari warga Drusilla karena silsilah mereka yang tidak murni.

Setelah membuat tanda pengenal neigless yang terbuat dari kertas, mereka pun berlalu pergi.

Nathan melihat kertas tanda pengenal miliknya. Ada lukisan wajahnya dan di bawah lukisan itu terdapat tulisan dan simbol-simbol yang tidak dimengerti olehnya.

"Apakah tanda pengenal di Drusilla seperti ini?" tanya Nathan.

Hideo menjawab, "Tidak, ini hanya untuk bangsa neigless. Bangsa drucless memiliki tanda pengenal yang berbeda."

Nienna menambahkan, "Tanda pengenal drucless bukan dari kertas seperti ini, tapi terbuat dari kulit hewan dan ditulis dengan tinta emas. Untuk neigless, ditulis di kertas dengan tinta biasa."

Nathan mengangguk mengerti. "Lalu, kapan aku akan belajar Huruf Drusisia?"

"Kau akan mempelajarinya nanti. Untuk saat ini kau harus fokus dengan pelatihanmu," kata Hideo.

Nienna mengangguk mengiyakan ucapan Hideo.

Keesokan harinya.

Nathan, Hideo, dan Nienna sudah kembali berkumpul dengan Caesonia, Martell, dan Torrez.

Kali ini giliran Torrez yang melatih Nathan. Pria blonde itu berjalan mondar-mandir di depan Nathan sembari menjelaskan materi, sementara Nathan yang duduk di tanah menatap Torrez bolak-balik.

"Ada drucless atau neigless yang mampu mengendalikan sebuah elemen tanpa harus ada elemen itu sendiri di sekitarnya. Ada juga yang memerlukan elemen yang dikuasainya di sekitarnya untuk dikendalikan," jelas Torrez.

Nathan mendengarkan penjelasan Torrez dengan serius. Sesekali ia mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tapi, itu bisa dilatih. Kau bisa mengeluarkan elemen angin dari dalam tubuhmu untuk dikendalikan," sambung Torrez.

"Caranya?" tanya Nathan antusias.

Torrez mengangkat telunjuknya sembari membuka mulut, tapi ia tidak bersuara. Torrez tampak berpikir. "Tidak tahu, aku tidak tahu pasti bagaimana caranya."

Nathan membuang napas kasar.

"Hanya Caesonia dan Nienna yang bisa mengeluarkan kekuatan elemen mereka dari tubuh mereka. Aku sendiri masih sangat kesulitan karena elemen tanah lumayan berat," ujar Torrez.

"Apakah itu karena Caesonia dan Nienna adalah perempuan?" tanya Nathan penasaran.

Torrez menjawab dengan ragu, "Ya... mungkin..." Ia melanjutkan, "Tapi, itu tidak penting. Yang penting sekarang kau harus mengendalikan angin di sekitarmu dengan baik."

Nathan dan Torrez berdiri bersebelahan. Mereka menatap ke depan.

"Kau harus fokus dan alirkan energi positif ke seluruh tubuhmu agar elemen mampu bergerak sesuai dengan gerakanmu dan juga sesuai dengan keinginanmu," kata Torrez.

Nathan mengangguk.

Torrez menggerakkan kaki kanannya ke depan. Tanah di belakang kaki kanannya terangkat. Ketika menggerakkan kedua tangannya, tanah di depannya membuat lengkungan.

Nathan melongo karena kagum.

"Sekarang coba lakukan," suruh Torrez.

Nathan mengikuti gerakan Torrez, tapi tidak terjadi apa-apa.

DRUSILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang