ஓ๑ BAB 12 ๑ஓ

24 4 0
                                    

⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰

Nathan mendengar suara bisikan yang entah dari mana asalnya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tidak ada apa pun di sekitarnya.

Suara bisikan itu berubah menjadi suara yang menyerupai sekelompok lebah yang sedang terbang. Semakin lama suaranya semakin terdengar  jelas dan dekat.

Nathan menggampiri Martell dan Hideo. "Sepertinya aku mendengar sesuatu."

Martell dan Hideo menoleh pada Nathan. Kedua pria itu berhenti berbicara untuk mendengar apa yang didengar oleh Nathan.

Suara itu terdengar kian jelas.

Martell segera keluar dari air. "Mereka datang."

Hideo juga berenang ke tepian menyusul Martell.

"Apa yang datang? Apakah bayangan-bayangan hitam yang tadi dibicarakan oleh Caesonia?" tanya Nathan panik.

"Persiapkan dirimu, mereka selalu datang berkelompok," ujar Hideo.

Nathan tampak khawatir. Ia melihat pada Nienna dan Torrez yang masih berada di tengah-tengah sungai.

"Nienna! Torrez! Kembali ke daratan!" seru Nathan.

Nienna dan Torrez menoleh.

Tiba-tiba bayangan-bayangan hitam itu muncul dari depan sana. Mereka terbang berkelompok dan melayang di udara. Sebagian terbang mengelilingi air terjun.

Nathan terdiam melihat pemandangan menakutkan itu.

Salah satu bayangan menabrak tubuh Nienna hingga jatuh ke dalam air.

"Nienna!" Torrez berniat menolong Nienna, tapi bayangan hitam lainnya menyerang Torrez hingga terlempar ke daratan.

Hideo mengaktifkan mata jingganya. Beberapa bayangan yang berniat menyerangnya terbang menjauh dan menyerang bayangan lainnya.

Martell mengaktifkan mata diamond-nya. Terlihat percikan biru menyala di tangannya membuat sosok bayangan yang mendekat padanya langsung menjauh. Tampaknya bayangan-bayangan itu takut pada cahaya.

Nienna tenggelam ke dalam sungai. Kakinya ditarik sosok bayangan hitam itu.

Warna mata Nienna berubah putih. Muncul sulur dari sekujur tubuhnya dan melilit sosok bayangan itu hingga menghilang menjadi butiran-butiran kecil.

Nienna berenang ke permukaan.

Nathan tersungkur ke tanah saat salah satu bayangan menabrak tubuhnya. Ia segera mengaktifkan mata diamond-nya. Beberapa bayangan di sekitarnya menjadi membeku. Tanpa sadar, Nathan menggunakan pengendalian angin dan membuat bayangan-bayangan di sekelilingnya terhempas menjauh.

Namun, bayangan-bayangan itu semakin banyak bermunculan dan mengepung mereka.

Salah satu bayangan terlempar ke tanah. Sosok itu berubah menjadi Torrez yang ternyata sedari tadi menyamar untuk mengadu domba mereka.

"Ah, sial! Mereka bisa membedakan bangsa mereka dengan bangsa neigless," gerutu Torrez.

Bayangan hitam itu semakin menyempitkan ruang pengepungan mereka.

Martel, Hideo, Torrez, Nienna, dan Nathan menempelkan punggung mereka.

Terdengar suara bisikan-bisikan dari bayangan-bayangan itu.

"Neigless lemah."

"Makhluk rendah, hina."

"Neigless pantas mati."

"Kalian harus mati."

"Kenapa kalian di sini?"

"Harusnya kalian tidak hadir di sini."

DRUSILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang