⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰
Tiba-tiba terdengar suara keras seperti sesuatu yang berteriak. Langkah mereka terhenti.
"Suara apa itu?" tanya Nathan panik.
"Itu suara papilan, sejenis burung di Drusilla," sahut Martell.
"Sepertinya mereka ada di sekitar sini," gumam Caesonia.
"Apa yang ada di sekitar sini? Siapa yang ada di sekitar sini?" tanya Nathan panik.
"Bayangan-bayangan hitam," jawab Nienna.
Tiba-tiba terdengar suara kepakan sayap yang menuju ke arah mereka. Ternyata segerombolan makhluk bersayap yang melintas di atas mereka.
"Sebaiknya kita lebih cepat," ucap Martell sembari melanjutkan langkahnya.
Caesonia dan yang lainnya mengikuti langkah Martell.
Mereka pun tiba di sebuah bangunan tua. Itu adalah kuil Dewi Amiless. Bangunan kecil itu tampaknya tidak terawat dan sudah sangat lama ditinggalkan.
"Apakah tidak ada seseorang yang menjaga tempat ini?" tanya Nathan.
"Dulu, dulu sekali, ada seorang gadis cantik yang menjaga kuil ini. Namun, sesuatu terjadi padanya. Putra Dewi Amiless merenggut kecantikan gadis itu yang membuat petaka besar dan berakhir buruk pula. Gadis itu bernama Amethyst. Dia memiliki warna mata yang indah seperti bunga kecubung," jelas Caesonia.
Nathan menatap mata Caesonia yang memiliki warna ungu.
Caesonia menggeleng. "Jika kau berpikir wanita bernama Amethyst itu adalah aku, kau salah. Namaku Gyda Caesonia, aku terlahir dengan nama itu. Jika aku mati, maka aku kan tetap mati dengan nama tersebut. Mungkin warna mataku dan warna mata gadis itu sama."
Setelah berkata demikian, Caesonia masuk ke dalam kuil diikuti oleh yang lainnya, termasuk Nathan.
Bagian dalam bangunan kuil terlihat lebih besar. Beberapa pilar berdiri kokoh menyangga atap kuil. Tanaman-tanaman merambat dari luar ke dalam bangunan.
Di altar terlihat sebuah patung wanita yang besar dan berlapis emas. Ada tongkat di tangannya. Sementara di bahunya terdapat sosok makhluk menyerupai burung bersayap empat yang sangat cantik.
"Wah!" Nathan terkagum-kagum melihat beberapa barang dan patung yang berlapis emas itu. Jiwa mata duitannya kembali meronta-ronta ingin memiliki semuanya.
"Apakah aku boleh mengambilnya?" Nathan menunjuk patung makhluk yang mirip kelinci.
Caesonia menjawab, "Kau akan mendapatkan semuanya setelah misimu bersama kami selesai, kecuali patung Dewi Amiless."
Nathan tampak semakin bersemangat mengerjakan misi bersama Caesonia dan teman neigless-nya.
Caesonia menyingkap karpet di bawah kaki patung Dewi Amiless. Ternyata ada kotak besi di sana. Caesonia membukanya.
Kedua mata Nathan terbelalak lebar melihat tumpukan koin emas di dalam peti itu. "Wah! Apakah itu asli?"
Caesonia mengangguk. "Ya, tentu saja."
Nathan mengguncang lengan Hideo. "Kau tidak sedang menggunakan kekuatan ilusimu untuk menipuku, kan?!"
Hideo menggelengkan kepalanya.
Torrez dan Nienna hanya menggeleng pelan melihat tingkah kekanakan Nathan.
Nathan tampak keheranan. "Tapi, bagaimana mungkin semua emas itu berada di tempat ini? Apakah tidak ada drucless yang berniat mencurinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DRUSILLA
Fantasi⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰ SERIES DRUCLESS ORIGINAL KARYA UCU IRNA MARHAMAH ⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰ Nathan adalah pria yang memiliki kekuatan menghentikan waktu. Ia tidak tahu dari mana kekuatannya berasal. Sejak kecil, Nathan hidup sendirian di jalanan. Ia...