ஓ๑ BAB 20 ๑ஓ

20 4 0
                                    

⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰

Jam menunjukkan pukul 1 malam.

Arin yang berada di dalam mobil melihat Nathan keluar dari klub. Pria tampak berjalan sempoyongan karena mabuk berat.

Arin melajukan mobilnya dan berhenti di depan Nathan. Kaca mobil turun. Ia menawarkan tumpangan gratis pada Nathan.

Awalnya Nathan menolak, tapi Arin memaksa hingga akhirnya Nathan bersedia ikut.

Nathan menyebutkan alamat penginapan tempat ia menyewa kamar. Namun, Arin tidak berhenti di tempat yang disebutkan oleh Nathan. Ia membawa Nathan ke sebuah rumah besar.

Arin memapah Nathan dan membawanya ke dalam rumah.

Di kamar, Nathan dibaringkan di tempat tidur. Arin menatap wajah tampan Nathan yang begitu panas ketika mabuk berat. Wanita itu pun membuka pakaiannya hingga telanjang di depan Nathan.

Nathan tampak terkejut.

Arin menaiki ranjang dan menghampiri Nathan. "Aku hanya ingin berterima kasih atas apa yang kau lakukan di bar. Kau telah menolongku." Ia membelai lembut wajah tampan pria itu.

Ketika Nathan membuka mulutnya untuk berbicara, tiba-tiba Arin mencium bibir Nathan dengan penuh penuntutan.

Nathan terdiam sejenak kemudian ia membalas ciuman Arin dan memeluk tubuh polosnya.

Arin membuka pakaian Nathan. Tangannya dengan lembut menyentuh dada Nathan kemudian ia mencakar dada pria itu hingga berdarah.

Nathan berteriak karena kaget.

Arin tidak berhenti. Ia menancapkan kukunya yang tajam ke dada Nathan lalu merobek kulitnya hingga cairan kental berwarna merah keluar dari robekan tersebut.

Nathan meronta dan menjauh dari Arin. "Apa yang kau lakukan?!"

Arin tersenyum cantik. "Aku ingin diamond dalam tubuhmu."

Nathan mengernyit. Darahnya yang mengalir berubah warna menjadi hitam.

"Berikan diamond itu padaku." Arin menghampiri Nathan. Namun, Nathan menghindarinya.

Warna mata Arin berubah menjadi merah. Nathan menjadi diam. Ia menatap kosong ke depan seperti terhipnotis.

"Mendekatlah," perintah Arin.

Nathan mendekat sesuai perintah wanita itu.

Dengan hati-hati, Arin menarik diamond di dada Nathan agar tidak melukai jantung pria itu.

Namun, tiba-tiba Caesonia muncul dan menyelamatkan Nathan. Arin heran melihat Caesonia yang tidak terpengaruh oleh kekuatannya.

Gelas jatuh dan airnya menggenang di lantai. Anehnya air itu semakin lama semakin banyak dan memenuhi ruangan.

Caesonia berhasil keluar menyelamatkan Nathan, sementara Arin terjebak di dalam kamar yang sudah dipenuhi oleh air.

Galendra datang dan membuka pintu. Air yang memenuhi ruangan keluar lewat pintu. Pria itu memakaikan mantel ke tubuh telanjang Arin.

Anak buah Galendra berhasil menangkap Nathan dan Caesonia. Namun, mereka berhasil lolos saat teman-teman Caesonia datang menolong mereka.

Meski pun kali ini mereka gagal, tampaknya Galendra senang karena telah menemukan drucless berkekuatan langka seperti Caesonia.

"Aku harus mendapatkan dua diamond sekaligus. Diamond Nathan dan diamond wanita itu," kata Galendra penuh ambisi.

Arin hanya diam tanpa berniat menanggapi ucapan Galendra.

DRUSILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang