⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰
Pagi hari di dalam hutan. Pepohonan besar berdaun rimbun membuat sinar matahari redup tidak mampu menerangi bagian dalam hutan. Hanya sedikit cahaya yang masuk lewat celah-celah kecil dedaunan.
Nathan duduk berhadapan dengan Nienna. Ya, sekarang giliran Nienna dan membimbing Nathan.
"Deonna, Sayang!" panggil Nienna.
Deonna menyemburkan api dari mukutnya ke batang obor di samping Nienna. Setidaknya api dari obor tersebut bisa menjadi sumber penerangan.
Nienna menjelaskan, "Aku memiliki kemampuan mengeluarkan sulur dan tumbuhan dari tubuhku. Terkadang saat energiku penuh, aku bisa mengubah objek apa pun menjadi tumbuhan atau pohon.
Dan kau harus mampu mengeluarkan angin dari dalam tubuhmu. Apakah kau bisa?"
Nathan menjawab dengan ragu, "Seperti buang angin?"
Mendengar jawaban Nathan, Nienna memasang ekspresi dingin. "Aku bertanya dengan serius."
"Aku juga menjawab dengan serius," ujar Nathan.
Nienna membuang napas kasar.
"Jadi, bagaimana caranya?" Nathan menegakkan tubuhnya. Ia masih ingat dengan kata-kata Hideo kalau Nienna adalah yang paling menakutkan saat marah. Jadi, Nathan tidak ingin berurusan dengannya.
Nienna memberikan arahan, "Pertama-tama kau harus fokus, kedua alirkan tenagamu ke tangan, dan...." Muncullah tunas kecil dari telapak tangan Nienna.
Nathan mencobanya, tapi tidak ada apa pun yang muncul dari telapak tangannya.
Sementara itu, Caesonia sedang duduk sendirian dan membaca Kitab Drusina Amilessia.
Martell, Torrez, dan Hideo sedang melatih Deonna mengendalikan kekuatan apinya.
"Aku baru ingat kalau somogol bisa mengendalikan api secara alami karena terbiasa hidup di lingkungan panas dan berapi," ujar Torrez.
Martell mengangguk. "Ya, itu adalah kemampuan yang unik."
Kembali ke Nathan dan Nienna.
"Kita coba sekali lagi, ya," bujuk Nienna.
Nathan mencoba fokus, tapi tetap saja ia tidak bisa mengeluarkan angin dari telapak tangannya.
Nienna tampak berpikir. "Apakah ada yang salah?"
Nathan mengedikkan bahunya.
"Waktu Martell membimbingmu, kau bisa mengubah arah tetesan hujan, bahkan menggeserkan awan," ujar Nienna.
Nathan membuang napas kasar. "Itu berbeda, saat itu aku mengendalikan angin yang ada di sekitarku. Aku tidak bisa mengeluarkan angin dari tubuhku."
"Tidak mungkin, saat itu kau mungkin saja mengeluarkan angin dari tubuhmu, tapi kau tidak menyadarinya," sanggah Nienna.
Nathan tampak berpikir.
"Coba kau gunakan cara lain," ucap Nienna.
Nathan mengibaskan tangannya. "Aku tidak punya cara lain."
Tiba-tiba angin bertiup membuat api obor mati.
Nathan dan Nienna terkejut.
"Kau barusan mengeluarkan angin!" Nienna tampak senang.
"Benarkah?!" Nathan juga terlihat senang.
Nienna mengangguk. "Dari mana anginnya berasal? Apakah dari ketiakmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DRUSILLA
Fantasy⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰ SERIES DRUCLESS ORIGINAL KARYA UCU IRNA MARHAMAH ⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰ Nathan adalah pria yang memiliki kekuatan menghentikan waktu. Ia tidak tahu dari mana kekuatannya berasal. Sejak kecil, Nathan hidup sendirian di jalanan. Ia...