⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰
Pria berkulit hitam itu tampak fokus menyetir, sementara Caesonia duduk di sampingnya. Di kursi tengah ada wanita berambut merah yang duduk bersebelahan dengan Nathan. Di kursi paling belakang ada pria berambut pirang yang duduk bersebelahan dengan pria Asia Timur.
"Mereka semua bangsa manusia?" Pria berkulit hitam itu menoleh sesaat pada Caesonia.
Caesonia menyahut, "Orang-orang berpakaian serba hitam itu manusia, wanita pirang itu neigless, sementara pria berambut hitam itu manusia. Aku tidak mengerti bagaimana bisa dia menggunakan kekuatan drucless."
"Aku sedang mencari informasi tentang mereka," ucap pria Asia yang sibuk mengotak-atik laptopnya.
Nathan memperhatikan wanita berambut merah di sampingnya. "Tunggu, bukankah kau wanita yang di bar tadi? Namamu Nienna, kan?"
Wanita berambut merah itu tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. "Aku senang kau masih mengingatku meski kau sedang mabuk saat bertemu denganku tadi."
Nathan melihat ke belakang. Pria berambut pirang dan pria Asia itu menoleh pada Nathan.
"Kalian... kau pria yang mengusir Martell." Nathan menunjuk pria berambut pirang itu. Ia beralih pada pria Asia. "Kau bartender yang menuangkan minuman padaku, kan?"
Kedua pria itu tidak merespon.
Nathan mencondongkan tubuhnya melihat pada pria berkulit hitam yang sedang mengetir. "Kau Martell, kan?"
"Kami merencanakan semuanya dengan baik, kan?" ucap pria berambut pirang.
Nathan menoleh pada pria itu. "Kalian merencanakan ini semua? Jadi, wanita ini menguntitku bersama kalian?"
"Kami bisa menjelaskannya," bujuk Nienna.
Caesonia bersuara, "Kami mencarimu untuk bergabung bersama kami. Itulah sebabnya kami datang menemuimu sekarang."
Nathan tampak berpikir. "Tapi, kenapa kalian mencariku? Apakah kita saling mengenal?"
"Tidak, kami tidak mengenalmu. Kami mencari neigless dan mengajak mereka bergabung dengan kami untuk sebuah misi," jawab Caesonia.
"Apakah kalian semua neigless?" tanya Nathan.
"Mereka berempat neigless sepertimu, tapi aku bukan neigless," ujar Caesonia.
"Kenapa kalian menculikku seperti ini? Aku tidak pernah bilang setuju untuk bergabung denganmu, dengan kalian," ucap Nathan.
"Kami tidak menculikmu, kami menyelematkanmu yang nyaris dibunuh oleh orang-orang tadi," gerutu pria berambut pirang.
"Kau dijebak oleh mereka. Jika tidak ada kami, kau mungkin sudah menjadi mayat sekarang," timpal Nienna.
"Bukankah kalian juga berniat menjebakku dengan penyamaran kalian?" sahut Nathan.
Pria berambut pirang tampak berpikir. "Ucapanmu ada benarnya, tapi kami tidak berniat membunuhmu seperti orang-orang tadi."
Nathan mendengus kesal.
"Torrez, ambilkan ponselku di sampingmu," pinta Hideo.
Pria berambut pirang itu mengambil ponsel disampingnya lalu diberikan pada Hideo.
"Torrez?" Nathan mengernyit ketika mendengar nama pria itu yang terdengar familiar.
"Ya, aku Torrez, anak gelandangan yang kau tolong waktu itu," ucap Torrez.
Nathan melongo. "Apa? Tapi...."
"Torrez memiliki kemampuan meniru apa pun. Ia bisa menyamar menjadi anak kecil, wanita paruh baya, nenek tua, dan lain sebagainya," ucap Nienna.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRUSILLA
Fantasy⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰ SERIES DRUCLESS ORIGINAL KARYA UCU IRNA MARHAMAH ⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰ Nathan adalah pria yang memiliki kekuatan menghentikan waktu. Ia tidak tahu dari mana kekuatannya berasal. Sejak kecil, Nathan hidup sendirian di jalanan. Ia...