ஓ๑ BAB 10 ๑ஓ

27 6 0
                                    

⊱──────ஓ๑☬๑ஓ──────⊰

Jam 9 pagi.

Nathan terbangun saat mendengar suara geraman hewan buas. Ia melihat ke sekeliling.

Hideo terlihat masih tidur di dahan pohon, begitu pula Martell yang tertidur di karpet yang digelar di atas rumput.

Nathan melihat tenda tanah milik Torrez dan tenda kayu milik Nienna. Sepertinya mereka masih tidur di dalam tenda. Sementara Caesonia tidak terlihat di mana pun.

Suara geraman itu kembali terdengar. Nathan segera mencari asal suara tersebut.

Di padang rumput di kejauhan, Nathan melihat seekor rusa yang dikejar oleh seekor macan tutul.

Nathan melangkah untuk melihat lebih dekat. Ketika macan tutul itu akan menggigit kaki belakang rusa, tiba-tiba semuanya menjadi berhenti. Ternyata Nathan mengaktifkan mata diamond-nya.

Dengan segera, Nathan menolong rusa kecil itu dan membawanya ke tempat aman. Setelah itu, Nathan mengubah kembali warna matanya menjadi normal.

Macan tutul itu berlari pergi mencari buruannya yang tiba-tiba menghilang.

Nathan menghela napas lega.

Terdengar suara pria yang tertawa di belakangnya. Nathan menoleh. Ia terkejut melihat Torrez yang tiba-tiba berada di sana sembari tiduran di atas rumput.

"Sedang apa kau di sini? Di mana rusa tadi?" Nathan melihat ke sekeliling mencari keberadaan rusa yang tadi ia selamatkan.

"Aku rusanya," celetuk Torrez.

"Apa?!" Nathan mengernyit bingung.

"Selain mengendalikan tanah, aku juga bisa meniru objek apa pun," kata Torrez.

"Wah, itu kekuatan yang bagus." Nathan terkagum-kagum. Ia baru ingat kalau Torrez juga pernah menyamar menjadi anak gelandangan.

"Ternyata dibalik sifatmu yang mata duitan dan suka mencuri, kau memiliki hati yang baik," ujar Torrez.

"Itu adalah salah satu sifat manusia," sahut Nathan.

"Yang mana?" tanya Torrez.

"Keduanya, mata duitan dan memiliki hati yang baik." Nathan duduk di samping Torrez.

Torrez bangkit untuk duduk. "Kau sudah memikirkan pekerjaan apa yang akan kau kerjakan untuk penyamaran saat menjalankan misi pencarian neigless?"

Nathan mengedikkan bahunya. "Entahlah, aku tidak tahu. Bagaimana denganmu?"

"Aku bekerja sebagai chef saat menyamar," jawab Torrez.

Nathan tampak berpikir. "Aku tidak pernah bekerja sebelumnya, jadi aku tidak punya pengalaman."

"Bekerjalah agar kau mendapatkan penghasilan. Mungkin Nienna atau Martell bisa mencari pekerjaan yang cocok untukmu," kata Torrez.

"Apakah harus menggunakan indentitas asli untuk melamar pekerjaan?" tanya Nathan.

"Terserah."

Nathan menatap Torrez. "Ngomong-ngomong usiamu berapa tahun?"

Torrez menoleh pada Nathan. "Kau akan terkejut saat mendengar angka yang aku sebut. Usiamu berapa tahun?"

Nathan menjawab, "Usiaku 27 tahun."

"Jantungku mati saat usiaku sama denganmu sekarang, 27 tahun. Secara fisik kita seumuran karena fisikku tertahan di usia ke-27 tahun," kata Torrez.

"Kapan jantungmu mati?" tanya Nathan.

"Ketika perang masih berlangsung," sahut Torrez.

Nathan melongo. "Apa?!"

DRUSILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang