Bagian Tiga Belas

1.4K 96 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

بسم الله الرحمن الرحيم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻

Menit berlalu begitu cepat. Padahal ia merasa baru kemarin, perempuan yang sedang ia tunggu sibuk berkutat dengan laptopnya. Terasa baru kemarin, Aleena nyaris tidak tidur karena harus belajar dan menyempurnakan proposal. Sekarang, perempuannya itu tengah menuai apa yang sudah ia perjuangkan.

Hampir satu jam Arjun menunggu di depan ruang seminar bersama Syena. Mungkin sekitar tujuh menit lagi, istrinya itu akan keluar dengan senyum bahagia di wajah cantiknya.

Membayangkan wajah bahagia Aleena membuat gemuruh di dadanya semakin kentara. Arjun belum bisa mengendurkan senyumnya barang sedetik pun sebelum perempuannya keluar.

"Aleena!"

Suara Syena membuat fokus Arjun langsung teralihkan. Spontan, ia bangun dari duduknya ketika pemilik nama itu berjalan ke arah mereka dengan ekspresi yang sudah Arjun duga sebelumnya.

Sebelum sampai tempat mereka, Syena malah berlari untuk menyambut sahabatnya. Dipeluknya tubuh Aleena begitu erat saking bahagianya.

"Happy Semprotulation, sahabat terbaikku!"

Aleena membalas pelukan itu dengan senyum yang begitu merekah. Arjun juga berjalan menghampiri mereka.

"Terima kasih, Sye," ujar Aleena melerai pelukannya. Netranya beralih pandang pada sosok yang baru datang. Tanpa menunggu, Aleena langsung berhamburan ke dekapan suaminya.

"Aku bisa, Jun," gumamnya.

"Selamat, ya, Sayang. Aku tahu kamu pasti bisa melakukannya," balas Arjun menempelkan dagunya di kepala Aleena.

Tidak seperti biasanya, Syena tidak protes melihat keromantisan dua manusia itu. Ia sudah paham bagaimana rasanya memiliki sosok yang begitu peduli dengan mimpi-mimpi kita, mendukung serta memberikan semangat dan juga cinta. Seperti yang dilakukan Arjun.

"Karena hari ini Aleena sempro dan anniversary persahabatan kita, gimana kalau kita rayain hari bahagia ini sama-sama?" Syena memberi usulan. Kedua manusia di depannya mengangguk bersamaan.

Ketiganya pun beranjak dari ruangan itu menuju tempat lain. Namun, niat awal tersebut harus tertunda beberapa saat karena hal yang terjadi di luar dugaan.

Ketika mereka baru keluar gedung fakultas, Aleena langsung disambut oleh beberapa teman KKN-nya yang sudah menunggunya di sana. Ternyata, mereka sudah merencanakan kejutan ini tanpa Aleena tahu. Satu persatu dari mereka segera memberikan bingkisan berupa buket, boneka, dan hadiah lainnya sebagai ucapan selamat.

"Kalian tunggu sebentar, ya," pinta Aleena pada Arjun dan Syena. Ia tidak yakin jika acara yang direncanakan teman-temannya akan segera selesai.

Arjun yang sudah memahami hal itu langsung mengangguk, meskipun ada penolakan dalam hati ketika melihat seseorang yang tersenyum lebar ke arah istrinya.

Takdir untuk Arana [SELESAI] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang