Bagian Enam Belas

1.4K 104 7
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

🌻

"Galang?"

Aleena lekas menghentikan kegiatannya ketika laki-laki itu berdiri di sampingnya. Sedangkan sosok itu langsung tertawa kecil melihat tingkah Aleena yang seperti ketahuan melakukan sesuatu.

"Santai aja kali, Na, kalau sama aku. Ekspresinya nggak usah kayak gitu," ujar Galang turut mendongakkan kepalanya melihat keindahan senja yang masih terlukis di sana.

"Kamu sejak kapan ada di sini, Lang?"

"Baru aja kok. Sejak kamu mengagumi indahnya senja sampai sebahagia itu." Galang menjawab dengan pandangan yang masih terfokus pada objek di depannya. "Kamu suka banget, ya, lihat senja?"

Aleena mengangguk pelan. "Suka. Suka banget."

"Alasannya?"

"Karena senja mengingatkanku pada seseorang. Seseorang yang berhasil merubah aku jadi seperti sekarang," terang Aleena diakhiri senyum manisnya. Setiap kali membahas senja, memorinya pasti akan langsung tertuju pada satu orang, yaitu Arjun.

"Memangnya siapa, sih, yang tidak suka senja, Lang? Kayaknya, semua manusia suka melihat senja." Aleena tiba-tiba bertanya seperti itu.

"Tidak semua, Na," celetuk Galang membantah persepsi perempuan itu. "Aku enggak suka tuh, sama senja."

Penuturan Galang berhasil membuat kening Aleena bergelombang. "Alasannya?"

"Karena senja itu hanya datang sebentar, lalu pergi meninggalkan kesan. Itu 'kan seperti memberi harapan kepada seseorang, lalu pergi setelah harapan itu tertancap dalam."

Aleena mengangguk setelah mendengar penjelasan Galang, tapi tidak sepenuhnya setuju atas penjelasan tersebut. Bagaimana pun, senja tetaplah memiliki makna yang begitu dalam bagi Aleena dan mungkin bagi semua orang yang menyukainya.

"Senja dan keindahannya memang hanya sebentar, Lang, tapi bukan berarti dia tidak akan datang lagi." Aleena menjeda kalimatnya sebentar demi menghirup segarnya udara sore menjelang malam itu.

"Kamu tahu? Senja itu mengajarkan arti ketulusan yang sebenarnya. Bayangkan saja, dia akan tetap hadir meski hanya sebentar demi membahagiakan para pengagumnya. Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa segala hal di dunia ini tidak ada yang bertahan lama. Semua bentuk keindahan, kebahagiaan, kesedihan, dan lainnya pasti akan pergi jika waktunya tiba. Senja juga begitu. Itulah kenapa, kita harus bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, terutama dengan orang yang bersama kita sekarang. Sebelum semuanya lenyap dan hanya menyisakan penyesalan."

Galang langsung berdecak kagum atas penjelasan Aleena yang begitu panjang dan penuh makna. Ia tidak percaya jika perempuan itu bisa memahami alam semesta serta menyatukannya dengan realita.

Takdir untuk Arana [SELESAI] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang