Chapter : 19. Hate surrounds you.

3 2 0
                                    

"I miss you."

Mendorong lelaki ini kuat, Misha lalu berkata. "Don't fucking touch me!" Dengan nada tingginya.

Senyum runcing bibir lelaki ini terukir, wajahnya menjadi seram ketika matanya terbuka lebar dengan senyum yang juga lebar. Misha menahan nafasnya sesaat, yang ada di depannya ini adalah seorang psikopat gila yang Misha kenal. Lelaki yang juga berasa di dalam tim bersama dengan Milos, Giichi, Alder dan Brenda.

Tapi lekaki bernama Zagreus Leucos ini terlihat selalu berlebihan dalam menghabisi lawannya. Dia bisa benar-benar menghancurkan tubuh seseorang dengan keadaan bahagia. Benar-benar memiliki kelainan mental yang menyeramkan.

Dan kini Misha diculik olehnya, oleh seorang psikopat yang pernah memutilasi tubuh seseorang tanpa pernah merasa bersalah. Dalam hatinya dia terus meminta dirinya untuk tetap tenang menghadapi lelaki ini. Misha mengepalkan tangan, dia tidak mungkin berlari begitu saja. Tidak tau di mana dia sekarang, yang pasti Misha sedang berhadapan dengan Psikopat yang bisa saja bersenang-senang dengan tubuhnya.

"Leucos," Misha bersuara.

"Yes Baby?" Sahut Leucos.

"What are you doing here?" Lontar Misha menatap lelaki ini dengan penuh rasa berani. Misha melihat ekspresi Leucos yang tidak pernah terlihat normal baginya. Dia benar-benar gila, semua yang dia lakukan pernah terlihat di depan mata Misha. Dan itu membuat Misha sudah menetapkan kalau lelaki ini sudah gila.

"I met you because I missed you." Leucos menjawab. Misha tidak bisa mempercayainya, dia tau itu adalah kalimat sebagai pertanda keadaan bahaya saat ini.

"Okay, then why did you bring me here?" Misha kembali bertanya dalam keadaan tenang. Dia sudah mempelajari banyak hal tentang psikologi, jadi memungkinkan jika dia bisa menjinakkan seorang psikopat ini.

"Because I miss you!" Leucos menjelaskan ucapannya kembali.

"Why kidnap me like this? Leucos." Seru Misha.

"I'm just testing your skills." Jawabnya sedikit memiringkan kepalanya dengan senyum yang begitu lebar itu. Perlahan kakinya melangkah mendekat ke hadapan Misha.

Masih mempertahankan dirinya untuk tidak terlihat takut, karena seorang psikopat adalah orang yang paling menikmati ketakutan korbannya. Masih berdiri di tempatnya, Misha menatap Leucos yang semakin mendekatinya itu.

Menahan nafasnya, Leucos terlihat mengeluarkan sebuah pisau yang kini berada di depan perut Misha. Misha melirik pisau itu dengan tenang dia menaikkan pandangannya kembali melihat ke arah Leucos yang masih tersenyum itu.

Melihat pergerakan pisau tersebut yang mengaral lurus menuju perutnya, seketika Misha menghindarinya. Melihat sasarannya meleset Leucos masih tetap tidak menyerah, dia melayangkan ujung pisau yang tajam itu mengenai pinggang Misha. Membuat kaus putih Misha itu robek dan mulai menyerap darahnya.

Misha terkejut, pisau itu mengenainya. Dia masih mempertahankan ketenangan lalu menggerakkan tangannya. Menarik pelatuk pistol tersebut menuju empat bagian langsung. Kedua tangan dan kedua kaki Leucos. Membuat pisau yang dia pegang itu terjatuh.

"Aarrgghh! Bagaiman—"

Misha mengarahkan ujung pistol itu ke kepala Leucos, dengan tatapan tajam. Tangan dan kaki Leucos melemas dia terjatuh membuat bagian lututnya menghantam lantai. Misha memindahkan posisi pistol tersebut menjadi di bagian kiri tangannya, karena tangan sebelah kanannya bergerak menutup luka panjangnya yang masih mengalirkan darah segarnya.

Lirikan mata Misha beralih kepada seseorang yang juga masih ada di sana, dia bergerak ingin kabur dengan berlari. Namun Misha langsung menembak tepat di bagian kaki kanannya.

MINERVA : Not an Illusion |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang