Chapter : 01. Heaven I Feel It.

33 3 0
                                    

"Misha?!" Pekik seorang gadis yang langsung berlari menghampiri pemilik nama yang dia sebut itu. Pelukan erat dia lakukan melepas rasa rindunya, sudah hampir dua tahun dia tidak mendapatkan kabar.

Amarais Seliah adalah sahabat dari Minerva Misha gadis yang menghilang dua tahun lalu akibat kecelakaan pesawat yang dia alami. Tidak ada yang tau tentang kejadian itu selain seseorang yang ada di belakang gadis ini. Dia adalah paman Misha, adik dari Ibunda Misha yang meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat tersebut bersama suaminya yaitu Ayah Misha.

"Sha lo kemana aja? Gue cari-cari lo kemana-mana!" Ucap Seliah.

"Bunda, Bunda juga gak bisa dihubungi—"

Ucapannya terpotong setelah lelaki yang ada di belakang Misha itu memegang bahu Seliah meminta untuk tidak membicarakan orang yang dia sebut itu. Pravin Alcakra, paman Misha yang hanya berbeda lima tahun dengan Misha.

Setelah kejadian itu, kini Misha dan beberapa orang yang duduk di sofa yang berada di ruang tamu ini berkumpul.

"Misha kehilangan ingatannya, jadi tolong jangan memaksa dia untuk mengingat." Jelas Cakra kepada tiga orang yang duduk di masing-masing sofa yang mereka tempati. Perkataan Cakra yang mengungkapkan keadaan Misha itu cukup membuat mereka terkejut.

Tidak aneh, mereka sudah melihat Misha dengan ekspresi yang beberapa kali terlihat bingung karena melihat orang-orang ini terlihat mengenalinya namun dia tidak. Cakra yang tidak ingin menjelaskan kenapa Misha kehilangan ingatannya di depan Misha sendiri itu meminta Seliah untuk pergi mengantarkannya ke tempat yang mungkin tidak akan membuat dia mendengar percakapan Cakra yang akan dimulai.

Setelah memastikan Misha pergi. Cakra menatap dua orang di depannya dengan serius. "Apa yang akan gue bicarain akan mempengaruhi kalian untuk jaga Misha, apa yang terjadi sama dia udah hilangin hampir seluruh harapan hidupnya." Tuturnya.

"Jadi kenapa dia kehilangan ingatannya?" Tanya lelaki bernama Archellos Raigha. Lelaki yang Cakra kenal sejak dia kecil, karena Raigha memang sangat dekat laki-laki yang ada di sebelahnya yaitu Garath Karcelo. Kakak laki-laki Misha.

"Tente Ashira dan Om Raka bukan hilang, tapi mereka kecelakaan pesawat." Ungkap Cakra.

"Apa lo bilang?" Ekspresi Garath sepenuhnya meredup dan tak percaya. Dia menggelengkan kepalanya, kedua orangtuanya serta adiknya menghilang selama 2 tahun. Semenjak keberangkatan mereka ke Australia untuk mengunjungi Kakeknya di sana.

"Pesawat mereka sampai dengan selama waktu itu, gak mungkin! Bunda dan Ayah gue pasti cuma hilang!" Ucap Garath dengan emosinya yang mulai menaik.

"Mereka gak naik pesawat yang mereka pesan dari awal, tapi mereka naik pesawat yang pilotnya sahabat Om Raka. Dan pesawat itu jatuh karena kesalahan penumpang yang gak sengaja buat percikan api." Terang Cakra.

Garath menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Bunda sama ayah gue gak mungkin udah gak ada!"

Raigha memegang bahu Garath berusaha untuk menenangkannya. Sementara Garath yang masih tidak menyangka dengan apa yang dia dengar itu membuat nafasnya menderu, tangannya bergetar merasa tidak mungkin.

"Misha pasti gak percaya makanya dia hilang ingatan. Misha gak mungkin ada di pesawat itu kan?" Ucap Garath.

"Misha satu-satunya korban yang selamat, dia trauma berat karena kekacauan yang ada di pesawat. Dan kemungkinan Misha lompat sebelum pesawat itu meledak." Jelas Cakra.

Menatap pamannya itu, Garath masih belum bisa menerima apa-apa. "Kenapa lo baru bilang sekarang?" Lontar Garath.

"Gue baru temuin Misha satu tahun lalu di rumah sakit, psikisnya benar-benar terganggu bahkan gue belum bisa bicara sama dia selama hampir 6 bulan. Gue cuma mau lo ketemu Misha dan keadaan udah lebih baik." Papar Cakra.

MINERVA : Not an Illusion |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang