Chapter : 24. The relationship between us.

3 1 0
                                    

Suara langkah dari seorang wanita dengan heels yang cukup tinggi itu memenuhi area lorong yang tengah dia lewati. Di tangannya terdapat berkas-berkas yang dia bawa di tangannya. Tujuannya berada di depan sana, seorang wanita yang dia lewati itu menyapanya sebelum dia akhirnya masuk ke dalam ruangan tersebut.

Ketukan pintunya berlanjut dengan suara yang mempersilakannya masuk. Wanita yang selalu berpakaian bermerk itu, siapa lagi kalau bukan Brenda. Dia sedang bekerja seperti biasa, karena tidak punya asisten dan Brenda tidak berpikir untuk membuka lowongan untuk bisa menjadi sekretaris atau asistennya. Brenda lebih memilih untuk mengantarkan berkas ini ke dalam ruangan Garath langsung.

Karena mungkin saja dia memiliki kesempatan mengenai misinya. Langkah jenjangnya itu mengarah pada lelaki tegak yang duduk di mejanya. Dia tampak melirik kedatangannya sesaat dan kembali ke pandangan awalnha pada pekerjaan yang sedang dia kerjakan di dalam monitor tersebut.

"Laporan gue." Brenda berkata menaruh beberapa kertas itu ke atas meja di depan Garath.

Mengambil kertas itu Garath mulai mengeceknya. Sementara netra Brenda yang diam-diam mengamati seisi meja lelaki ini itu tiba-tiba saja menemukan sebuah kertas dengan logo di atas kerta file berwarna cokelat tersebut.

"Cassius's?" Brenda dalam hatinya. Dengan pikirannya yang mulai menerka-nerkanya apa isi dari file tersebut, Brenda tengah mengingat-ingat apa yang sedang dikerjakan Maximilian's dan Cassius's akhir-akhir ini.

Dia selalu mendapatkan laporan dari Alder yang selalu mengawasi gerak-gerik perusahaan yang bekerja di banyak bidang itu. Dan Brenda juga selalu mendapatkan laporan pekerjaan apa saja yang dilakukan Maximilian's dan Cassius's. Karena dia akan diam-diam mengikutinya, agar mungkin saja dia mendapatkan petunjuk lain.

"Menurun, buat promosi lagi. Brand itu kurang promosi, atau buat Collab sama Brand lain." Ujar Garath menaruh kerta tersebut ke atas mejanya kembali.

"Hmm? Collad sama Brand Levedict's? Sebelumnya udah pernah hubungi Brand kita." Balas Brenda.

"Levedict's?"

"Brand punya Cassius's." Terang Brenda. Sebuah kesempatan yang bagus, Brenda merasa Cassius's juga sedang mengincarnya akhir-akhir ini setelah Brand yang dia buat atas kerja sama Alcyone's dan Maximilian's rilis.

"Biar gue cek." Garath mulai mencari nama Brand tersebut dalam komputernya dan mengecek seberapa tinggi Omset yang akan di dapatkan.

Sementara dua Direktur ini sedang bekerja, Garath ternyata kedatangan orang yang terlihat memasuki ruangannya. Di sana ada Raigha, Misha dan satu orang lainnya yaitu Seliah. Melihat kedatangan mereka, Garath melihat senyum adiknya yang menyapanya dan sahabat dari adiknya yang hanya dia senyumi setipis mungkin hampir tidak terlihat.

Raigha yang datang menghampiri Raigha itu pastinya untuk membantu Garath. Menghampiri dua orang itu, Garath memberikan hasil laporan perusahaan milik Brenda kepada Raigha.

"Menurun, menurut lo buat Collab sama Brand Levedict's bakal berpengaruh gak? Apalagi ini baru aja rilis." Tanya Garath kepada sang Lord Raigha yang dia sebut begitu karena lelaki ini benar-benar gila dalam hal bisnis. Dia menjalankan perusahaannya sendiri dan bisa membantunya dengan sangat baik.

Raigha melirik monitor yang menampilkan hasil Omset yang Brand Levedict's itu dapatkan selam beberapa tahun ke belakang.

"Tahun kemarin dia dapet nilai tinggi dari orang-orang yang suka sama Brand itu." Tutur Brenda.

"Levedict's Brand Cassius's, udah pasti banyak yang suka." Ujar Raigha.

Perkataannya yang terdengar hingga ke telinga gadis yang berada di area sofa itu membuat tanpa diketahui, bereaksi setelah mendengar nama Cassius's terucap. Misha yang langsung berpikir kalau mungkin dalam waktu dekat ini dia akan mempunyai kesempatan lagi itu merasa senang.

MINERVA : Not an Illusion |Completed|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang