#10

9.1K 885 12
                                    

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~~~

Jaemin menatap tubuhnya lewat pantulan cermin, ia bergerak ke kanan dan ke kiri sembari menyentuh permukaan perutnya, masih tidak percaya jika ada kehidupan lain di sana. Namun keadaan tubuhnya yang kurus drastis tak bisa dielakkan jika apa yang di katakan Taeyong memanglah benar.

Sudah beberapa hari sejak pengakuan Jeno dan sampai sekarang Jaemin belum berani untuk mendekati pemuda tampan itu. Lebih tepatnya tidak tau bagaimana harus bersikap. Selama beberapa hari ini juga Taeyong rutin memberinya darah untuk dikonsumsi. Awalnya Taeyong memintanya untuk mencoba minum secara langsung namun Jaemin tidak bisa dan berakhir memuntahkan semuanya. Jadi, mau tak mau Jaemin harus kembali diinfus sembari menunggu dirinya terbiasa.

"Hyung, kau terlihat semakin kurus, apa kau diet?" Tanya Chenle yang sedari tadi melihat hyung satu grupnya itu tak berhenti mematut tubuhnya di cermin.

"Apa terlihat kurus sekali?"

"Kau seperti tidak pernah makan, hyung. Jangan diet berlebihan."

Jaemin menghela nafas lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur. Tubuhnya memang tidak terasa lemas lagi semenjak mengonsumsi darah namun tubuhnya tetap menjadi lebih kurus. Bahkan tulang pipinya hampir terlihat.

"Mau ke mana chenle ya?" Tanya Jaemin begitu melihat Chenle yang mengemasi barang-barangnya ke dalam kotak.

"Aku akan bertukar tempat tidur dengan Jeno hyung. Kami sudah sepakat sejak lama tapi beberapa hari ini aku masih malas memindahkan barangku."

Jaemin sontak mendudukkan dirinya mendengar perkataan Chenle. Jeno pasti ingin bertukar kamar karena keadaannya.

"Kau melihat Jeno?"

"Dia pergi ke agensi pagi tadi untuk berlatih dengan unitnya."

Jaemin mengangguk, sepertinya ia harus berbicara dengan Jeno. Bagaimanapun juga Jeno adalah ayah dari bayi yang ia kandung dan saat ini ia hanya bisa bergantung dengan pemuda itu walaupun ia masih sedikit takut.

---

Jeno tiba di dorm saat hari sudah sore. Pemuda tampan itu langsung beranjak ke kamar Jaemin untuk memastikan keadaan si manis.

Saat masuk, ia bisa melihat gundukan selimut di atas kasur Jaemin. Sepertinya si manis sedang tidur. Dengan langkah pelan, Jeno mendekat, mendudukkan dirinya di tepi ranjang lalu mengusap lembut rambut si manis yang menyembul dari balik selimut.

"Aku mau es krim."

Suara kecil itu membuat Jeno sedikit terkejut. Pemuda itu masih bergeming sampai Jaemin menyembulkan kepalanya yang sedari tadi tertutup selimut.

"Aku mau es krim, belikan."
Ucap Jaemin lagi sambil mengerjapkan mata beberapa kali sangat menggemaskan. Jeno yang sudah sadar langsung tersenyum. Akhirnya si manis mau berbicara padanya.

"Setelah ini aku belikan, ok?"

"Tidak mau, aku mau sekarang kalau tidak aku tidak mau dipeluk." Ucap Si manis dengan bibir yang sudah mengerucut lucu.

THE LOST EMPIRE [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang