#16

7.8K 823 10
                                    

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~~~

"Jadi kau juga vampire?"

Jaemin mengangguk mantap, tidak perlu diragukan lagi sebenarnya, melihat pemuda manis itu dengan santainya meminum sekantong darah dengan sedotan. Bahkan ia terlihat sangat menikmati, tidak seperti beberapa waktu lalu.

"Wahhh Segarnyaaa." Pekik si manis sembari mengusap mulutnya dengan tangan.

"Melihatmu seperti ini membuatku takut." Ucap Jeno tanpa mengalihkan pandangannya barang sedikitpun dari si manis.

"Kenapa memangnya?"

"Ya aneh saja melihatmu minum darah begitu, padahal sebelumnya kau langsung muntah dengan hanya mencium baunya."

Jaemin tergelak, ia juga mengingat hal itu. Sangat konyol memang tapi kan waktu itu dia adalah seorang 'manusia'.

"Kau tak berubah," Lirih Jaemin yang masih bisa didengar oleh Jeno.

"Apa maksudmu?" Jeno menatap Jaemin curiga.

"Tidak, jadi apa rencanamu setelah ini?"

"Aku belum tau, banyak masalah yang datang akhir-akhir ini dan ditambah kenyataan tentangmu, membuatku benar-benar bingung."

Jaemin mengangguk, tadi mereka juga membahas mengenai penyerangan yang terjadi. Dan untuk masalah dirinya dan Jeno, keduanya memang menjadi sedikit canggung satu sama lain. 

"Jeno ya, apa kau tak bisa menerimaku yang seperti ini? Kau hanya mau Jaemin?"

Jeno yang tadi menunduk langsung mendongak kembali, menatap dalam kedua manik Jaemin. Ia menghembuskan nafas sesaat sebelum merengsek maju untuk memeluk si manis.

"Aku mencintaimu, entah kau Jaemin atau Nolan kalian adalah orang yang sama. Aku hanya sedikit terkejut melihat kekasihku ternyata sebangsa denganku."

Jaemin membalas pelukan Jeno, pelukan hangat yang sudah ia nanti selama ratusan tahun.

---

Nolan keluar dari kamarnya dengan senyum merekah, pemuda manis itu menelusuri lorong demi lorong istana sembari bersenandung. Suasana hatinya sedang baik karena hari ini ia akan bertolak ke Elmswood untuk melanjutkan pendidikannya.

Ia begitu antusias karena selama ini, si manis hanya berkutat di dalam istana. Ah tidak ia juga beberapa kali pergi ke Witchelm untuk berlatih bersama sang kakek di sana. Tapi kali ini rasanya sangat special karena ia akan bertemu banyak teman sebayanya.

"Putra mama terlihat sangat bahagia."

Nolan tersenyum sumringah, berlari kecil ke arah kedua orang tuanya yang sepertinya baru saja keluar dari kamar.

"Papa dan Mama akan mengantar Nolan?"

Kedua pasangan paruh baya itu mengangguk dengan senyum hangat di wajah rupawan mereka.

THE LOST EMPIRE [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang