#18

7.8K 744 12
                                    

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?"

Jeno melipat kedua tangannya di depan dada, menatap lekat pemuda yang tengah duduk di hadapannya. Tadi, setelah mengantar Jaemin tidur, Xyst tiba-tiba menghubunginya lewat mindlink dan mengatakan ingin membicarakan hal serius.

"Kita harus menemukan yang mulia permaisuri secepatnya." Ucap Xyst sungguh-sungguh. Kedua tangannya terkepal di atas meja dan maniknya menatap tepat ke manik Jeno.

"Ada apa memangnya?"

"Aku merasa saat ini hanya yang mulia permaisuri lah yang memegang kunci dari semua ini."

Jeno tak bergeming, menunggu penjelasan Xyst tanpa niat menyela.

"Saat itu, aku benar-benar melihat Nolan telah mati. Ia ditikam dengan perak beracun dan tumbang di hadapanku. Dan saat itu yang mulia ratu langsung menyuruhku menemui Philips dan berlindung kepada kalian. Aku hanya menurut dan ternyata kita langsung bertemu di jalan menuju area perang. Lalu kau tidak penasaran bagaimana bisa kita berkumpul di sini? Bukankah terlalu kebetulan Nolan berada di sini, di tengah Philips? Nolan yang bangkit dari kematian juga membuatku tak habis pikir."

Jeno mencerna setiap perkataan Xyst. Benar juga banyak hal yang terlalu kebetulan terjadi. Dan saat ini memang yang mulia permaisuri lah yang bisa menjawab.

"Kita akan bicarakan ini dengan kedua orang tuaku."

Xyst mengangguk, sedangkan Jeno mencoba menghubungi kedua orang tuanya untuk menanyakan keberadaan mereka. Beberapa saat kemudian, Jeno memberi isyarat pada Xyst untuk mengikutinya ke ruang bawah tanah.

Saat tiba, kedua pemuda tampan itu bisa melihat pasangan Philips yang sedang duduk bersandar satu sama lain di sofa, melihat mata sang dominan yang masih berwarna merah, sepertinya ia baru saja 'minum'.

"Ada apa Jeno ya?"

Jeno dan Xyst mengambil tempat duduk bersisian di sisi lain sofa yang masih kosong.

"Father, kita harus segera menemukan permaisuri."

Jeno memulai percakapan dan Xyst yang menjelaskan sisanya. Keempat orang itu sama-sama terdiam setelah Xyst menyelesaikan kegundahannya. Mereka tampak tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Ngomong-ngomong, aku baru sadar tidak pernah mengingat wajah dan asal usul permaisuri." Celetuk Taeyong tiba-tiba. Jika diingat kembali, mereka memang sering bertemu karena urusan kerajaan namun ia juga baru sadar jika wajah permaisuri benar-benar tak membekas dalam benaknya. Ia juga mengingat jika tidak ada satupun orang di Shadowvale yang mengetahui latar belakang sang permaisuri.

"Permaisuri berasal dari Whicthelm. Dia adalah anak tunggal Xavier Owen."

"Xavier owen yang itu?"

Xyst mengangguk, Taeyong dan Jeno sama-sama menutup mulut karena terkejut sedangkan Jaehyun menatap lekat wajah Xyst mencari kebohongan di sana.

THE LOST EMPIRE [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang