---
Jeno menatap lelah sang buah hati yang lebih menempel kepada sang kakak dari pada dirinya. Entah apa yang dilakukan si sulung Philips itu hingga anaknya -Niel lebih memilih bermain dengan sang paman dari pada ayahnya sendiri.
"Buang jauh-jauh wajah sepat mu itu, son."
Ucapan itu datang dari Jaehyun yang sedari tadi ikut duduk di sofa mansion keluarga Philips. Hari ini jadwal NCT sedang lenggang, jadi keluarga Philips memilih pulang ke mansion untuk menghabiskan waktu bersama.
Para dominan memilih untuk berkumpul di ruang keluarga bersama si kecil Niel dan para submissive pergi untuk berbelanja. Rencananya mereka akan mengadakan pesta barbeque kecil-kecilan untuk merayakan kepulihan Zale.
"Anakku lebih menyukai pamannya, dari pada ayahnya sendiri." Keluh Jeno yang langsung dihadiahi tatapan jijik oleh Jaehyun. Bagaimana tidak, anak bungsunya itu sudah memasang wajah merajuk dengan bibir di monyong-monyong kan. Bukannya gemas tapi malah menakutkan. Coba saja jika Taeyong yang melakukan hal itu, pasti sudah Jaehyun terkam dan kantongi. Kalau Jeno, rasanya ia ingin buang anak itu ke alaska karena terlihat menggelikan.
"MAMA PULANG."
Teriakan Jaemin dari arah foyer membuat Niel berlari kecil dengan tawa lebar ke arah sang ibu.
"Mama, lihat uncle Zale memberi Niel Lego."
Jaemin berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan sang buah hati, mengelus rambutnya sayang.
Nathaniel Jelan Philips lahir setelah hampir dua tahun berada di dalam batu Ametrine. Saat ini usianya sudah tiga tahun. Jeno dan Jaemin sepakat memberinya nama Nathaniel untuk mengenang kisah mereka ratusan tahun lalu.
Niel lahir sebagai seorang Zachary, terlihat dari warna matanya yang dominan emas dengan garis merah seperti cincin mengelilingi pupil matanya. Saat lahir, tubuhnya dilingkupi cahaya keemasan. Menurut Winwin, hal itu sama persis seperti kelahiran kedua Jaemin saat itu.
Niel memiliki paras tampan yang sangat mirip dengan Jeno, namun sifatnya sangat Jaemin sekali. Ia adalah bocah ceria yang aktif, sangat menyukai lego walupun dalam beberapa kesempatan ia akan menghancurkan lego yang sedang ia buat karena tidak sengaja mengeluarkan kekuatannya.
"Sudah berterima kasih pada uncle?"
Si kecil mengangguk ribut kemudian merentangkan tangannya lebar-lebar, minta gendong.
"Hai, Na."
"Hallo, oppa."
Jeno mendengus, entah dari mana sang 'istri' memiliki ide untuk memanggil Zale dengan sebutan 'oppa'. Padahal dia juga bukan seorang perempuan. Tidak Jaemin tidak Niel sama saja, dan hal itu membuat Jeno sangat cemburu.
---
"Kau kenapa suka sekali menganggu Niel?"
Jaemin memukul lembut bahu Jeno, saat ini keduanya sedang menghabiskan waktu di kamar dengan Jaemin yang duduk bersandar di headboard kasur sedangkan Jeno tidur dengan paha Jaemin sebagai bantal.
"Dia selalu bermain dengan Zale dan mengabaikan ku."
Keluh Jeno yang langsung mengundang kekehan dari si manis. Ah, pujaan hatinya sepertinya cemburu. Tapi, Niel memang sangat lengket dengan Zale. Sebenarnya hal itu terjadi juga karena salah Jeno yang suka sekali menjaili bocah tiga tahun itu. Jadi, Niel lebih suka dengan pamannya yang baik dan mau menuruti segala permintaannya.
Tapi jangan salah, Niel juga sebenarnya sangat menyayangi Jeno. Ia sering menanyakan keberadaan sang ayah pada Jaemin jika Jeno sedang pergi ke suatu tempat. Bahkan Niel pernah menangis tersedu-sedu karena tak sengaja melihat Jaemin yang sedang 'makan' dan membuat luka kecil di leher Jeno.
"Sayang, bagaimana kalau kita memiliki anak lagi?"
"Huh?"
"Niel sangat lengket dengan Zale, jadi ayo kita buat anak lagi untuk menjadi kubu ku."
Jaemin memutar bola matanya malas, pikiran Jeno kadang memang out of the box.
"Kita akan sibuk menyiapkan konser. hamil dalam waktu dekat bukan hal yang bagus, Jeno ya."
"Ah benar juga, tapi aku ingin melihat perut bulat mu, sayang. Pasti kau akan sangat sexy." Ucap Jeno dengan cengiran yang sangat lebar.
Lagi-lagi Jaemin memutar bola matanya, ternyata ada udang di balik batu. Ia sebenarnya juga ingin merasakan mengandung dan melahirkan secara langsung. Namun pekerjaan yang padat ditambah jadwal The dream show tiga yang semakin dekat membuatnya harus berfikir ulang untuk memiliki anak kedua.
"Jangan terlalu dipikirkan sayang, kita bisa memiliki anak kapanpun. Ingat, waktu kita masih sangat panjang."
"Aku juga ingin mengandung dan melahirkan secara langsung."
Jeno menghembuskan nafasnya. Bangkit, lalu merengkuh tubuh mungil pujaan hatinya. Sedikit menyalahkan dirinya sendiri karena memancing obrolan yang cukup sensitif bagi Jaemin. Si manis kesayangannya itu memang kerap kali memikirkan hal itu karena tidak bisa melahirkan Niel secara langsung. Bukan, bukan dia tidak menerima kehadiran Niel namun ia berfikir pasti akan lebih berkesan saat ia bisa melahirkan Niel secara langsung.
"Kau hebat sayang, ingat, banyak hal yang terjadi saat kau mengurus Niel dalam batu Ametrine dan hal itu tentu sangat luar biasa. Nanti, setelah pekerjaan kita lenggang ayo buat satu anak lagi yang cantik seperti dirimu."
"Baiklah."
Jeno tersenyum lebar mendengar jawaban dari sang pujaan hati.
"Ayo kita cicil pembuatannya sekarang."
"Yak, mesum."
Jaemin kembali melayangkan pukulan pada Jeno. Malam itu suara tawa dan desahan memenuhi kamar mereka, membuat Zale yang kebetulan tidur dengan Niel di kamar sebelah mendengus kesal karena suara mereka yang begitu keras.
---
Segini dulu yaaaa.. kapan-kapan up lageee
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOST EMPIRE [NOMIN]
FanfictionJeno melakukan kesalahan besar dengan menghamili teman satu grupnya Na Jaemin di tengah keadaan bangsanya yang terancam. Udah baca aja aku ga pinter bikin deskripsi takut malah spoiler wkkw. #bxb #nomin #nct #vampire