#13

7.7K 805 4
                                    

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~~~

"Jaemin memang bukan putra kandungku."

Jeno masih terdiam, tak berniat menyela penjelasan dari wanita paruh baya di hadapannya. Sedangkan nyonya Na menarik nafas dalam, membenahi posisi duduknya.

"Seorang vampire menitipkan Jaemin padaku dan mantan suamiku saat kami baru saja kehilangan anak kami. Saat itu umur Jaemin dua bulan, masih sangat kecil. Aku dan mantan suamiku menerima bayi mungil itu dengan senang hati, karena saat itu aku tidak bisa lagi mengandung. Kami memberi nama bayi itu seperti nama bayi kandung kami. Secara tidak langsung, Jaemin menggantikan anak kami yang sudah tiada."

Nyonya Na menyempatkan diri menarik nafas kembali, matanya berkaca-kaca dengan tangan yang saling mencengkram kuat.

"Orang itu mengatakan, bahwa dia adalah seorang vampire. Awalnya kami tidak percaya, tapi dia berubah di hadapan kami. Kami ketakutan dan berniat mengembalikan Jaemin. Namun bayi kecil itu langsung menangis dan aku tidak tega, bahkan aku sudah menyayangi nya dalam beberapa menit. Akhirnya aku dan suamiku menyetujui untuk merawat Jaemin."

"Apakah selama ini Jaemin menunjukkan tanda-tanda bahwa dirinya juga vampire?"

Nyonya Na menggeleng.

"Tidak, awalnya kami mengira akan membesarkan seorang vampire namun bayi Jaemin tidak menunjukkan tanda itu sampai sekarang. Jadi kami berpikir bahwa dia adalah manusia biasa."

Jeno mengangguk, sudah ia duga, masalah ini pasti akan rumit. Bahkan jika Jaemin tidak mengamuk waktu itu ia juga tak akan tahu bahwa Jaemin bukan manusia biasa. Padahal, Jeno sangat dekat dengannya dan seorang vampire pasti bisa mendeteksi keberadaan vampire lain. Namun, selama ini hanya tercium bau manusia di tubuh si manis.

"Kau masih mengingat siapa yang menitipkan Jaemin saat itu?"

Nyonya Na menggeleng samar, kejadian itu sudah sangat lama, dan ia benar-benar lupa dengan rupa orang yang menitipkan Jaemin padanya. Entah benar-benar lupa atau dibuat lupa.

"Tapi aku ingat, perempuan vampire itu menyebut Jaemin dengan 'anakku'."

Jeno mengangkat sebelah alisnya.

"Anakku? Apakah dia ibunya?"

"Kurasa begitu, aku hanya ingat dia berkata seperti itu sebelum pergi."

---

Jeno mengetukkan jemarinya di atas lutut. Saat ini ia sedang dalam perjalanan pulang dari kediaman Na. Informasi dari nyonya Na malah membuatnya semakin pusing. Sepertinya ia harus mendiskusikan hal ini bersama orang tuanya nanti.

Si tampan memacu kecepatan mobilnya di tengah jalanan Seoul yang sedang lenggang. Berniat langsung pulang ke dorm untuk menemui kedua orang tuanya. Namun mindlink dari sang ibu membuatnya langsung memutar arah.

'Jeno ya, mansion kakek diserang'

Jeno memarkirkan mobilnya di parkiran terdekat, keluar dari mobil dan langsung mencari tempat aman untuk teleportasi.

THE LOST EMPIRE [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang