#19

7K 770 7
                                    

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Malam har, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari depan dorm, beberapa member NCT yang belum tidur bergegas memeriksa.

Doyoung, dan Yuta dibuat terkejut dengan apa yang mereka lihat. Beberapa 'manusia' dengan taring dan mata nyalang bermata hitam sudah memenuhi halaman dorm mereka.

"Cepat panggil Jaehyun."

Doyoung mengangguk ia bergegas menuju kamar Jaehyun, berniat memberi tahu namun sepertinya pemuda itu sudah tau terlebih dahulu.

"Jae, di depan."

Jaehyun mengangguk.

"Masuklah ke kamar dengan yang lain kunci pintu dan jendela. Jangan keluar sampai aku memberitahumu."

Doyoung mengangguk kemudian bergegas memberitahu semua member dan mengumpulkan mereka dalam satu kamar.

"Father."

Jeno lari tergopoh-gopoh dengan Jaemin di belakangnya. Xyst juga berada di sana.

"Jaemin sayang, masuklah bersama Mother ke dalam ruang rahasia, jangan sampai keberadaan mu diketahui mereka."

Jaemin hendak protes.

"Menurut lah Nolan, jika keberadaan mu diketahui, semua akan lebih rumit."

Mau tidak mau Jaemin menurut, ia langsung menghilang setelah mendapat ciuman dari Jeno di dahinya.

"Father sudah mengamankan ruby?"

Jaehyun mengangguk, ia sudah mengamankan batu itu dari jauh hari semenjak mendengar penyerangan yang terjadi. Berjaga-jaga jika suatu hari gilirannya yang diserang.

"Wah-wah ramai sekali, ada apa?"

Semua vampire newborn itu menatap bengis pada Jaehyun. Mereka memang tak akan bisa masuk rumah karena Taeyong sudah memasang barrier di sana dan tak akan ada vampir kecuali mereka sendiri yang bisa masuk. Kecuali Jaemin, entah bagaimana bisa pemuda itu keluar masuk tanpa terdeteksi.

"Serahkan batu ruby, philips!" Teriak salah satu dari mereka. Jaehyun terkekeh pelan sedangkan Jeno memindai sekitar, mencari keberadaan vampire murni yang ia yakini pasti sedang bersembunyi tak jauh dari sana.

Dan Gotcha!

Secara tiba-tiba Jeno melempar pisau kecil yang sedari tadi ia bawa ke arah pohon rindang di sebelah kanan halaman dorm mereka. Tepat sasaran, beberapa saat kemudian tercium bau darah yang khas menguar di udara. Si tampan menyeringai puas.

Sosok itu akhirnya muncul dengan topeng menutup hampir seluruh wajahnya. Tangannya tampak memegangi bagian lengan yang terkena pisau, mencabutnya perlahan namun luka itu tak kunjung menutup.

Jeno kembali menyeringai melihat hal itu. Tadi ia sempat diberi pisau itu oleh Jaemin dan ternyata sangat berguna.

"Penyamaran mu sangat payah."

THE LOST EMPIRE [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang