Jeno melakukan kesalahan besar dengan menghamili teman satu grupnya Na Jaemin di tengah keadaan bangsanya yang terancam.
Udah baca aja aku ga pinter bikin deskripsi takut malah spoiler wkkw.
#bxb
#nomin
#nct
#vampire
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
Jaemin meringis saat merasakan pening di kepalanya. Kedua mata indahnya perlahan terbuka, sempat terhenyak saat merasakan sebuah lengan kekar yang melingkar erat di pinggangnya. Wajahnya tiba-tiba memanas, bersemu merah hingga telinga saat mengingat apa yang terjadi semalam.
"Sudah bangun?"
Sebuah suara serak terdengar tepat di telinga si manis, mengingat bagaimana suara serak itu mengalun lembut semalam membuat bulu kudu Jaemin meremang. Wajah manisnya yang semula sudah bersemu semakin terlihat merah membuat sosok yang masih setia memeluknya dari belakang terkekeh.
"Kau sangat menggemaskan saat merona." Bisik Jeno di sela kekehannya.
Jaemin mendengus merasa kesal dengan ucapan si yang lebih tua. "Aku tidak merona," komentarnya dengan nada kesal.
Kekehan Jeno terhenti, berhanti dengan tawa kencang yang membuat si manis mencebikkan bibirnya. Jaemin akan membalikkan tubuhnya, berniat melakukan apapun untuk membungkam mulut menyebalkan Jeno. Namun gerakannya tak dilanjutkan saat merasakan seseuatu mirip benda keras menyumpal lubang seggamanya.
"Jangan banyak bergerak Na, Kau membuatnya bangun." Ucapan lirih Jeno sontak membuat Jaemin melotot menyadari apa yang terjadi.
"Kau tidak melepaskannya?"
Jaemin bisa merasakan gelengan kepala Jeno di pundaknya. Pemuda Agustus itu mulai menyesal dan merutuki sosok pria April yang bertindak gila dengan membiarkan kejantannya tetepa berada di lubang Jaemin semalaman.
"Lepas Jeno, kita harus ke agensi." Ucap Jaemin sembari mencoba meloloskan diri dari Jeno.
"Aku sudah meminta izin pada manager. Jadi, hari ini kita libur." Jawab Jeno sebelum mempererat pelukannya, membuat sesuatu yang sudah tegang di bawah sana melesak lebih dalam.
"Eunggghh, Jenhh berhenti!"
Jeno tak mengindahkan, pemuda itu mulai menjilati leher dan pundak Jaemin yang tak tertutup sehelai benangpun, menghirup aroma darah Jaemin yang begitu memabukkan. Rasanya Jeno hampir gila karena harus menahan diri untuk tidak menandai Jaemin sejak semalam.
Jaemin mengerang hebat berkat gerakan pinggul Jeno yang semakin cepat. Pemuda itu bahkan sudah meremat selimut dengan begitu kuat sangking nikmatnya.
"Jenhh I'm Closshhhh."
"Tahan sebenar sayangghhh."
Jeno terus memacu gerakannya, menumbuk tepat pada prostat si manis. Hingga beberapa saat kemudian, keduanya menggeram bersama saat pelepasan datang.
Jaemin mengatur nafasnya setelah mendapatkan pelepasan yang begitu nikmat. Sadar akan sesuatu, si manis langsung meringsek maju, membuat milik Jeno yang sedari tadi mengganjal lubangnya terlepas. Jeno sempat melenguh namun kemudian terkekeh melihat wajah si manis yang sudah menatapnya garang.