Vegas menatap sekelilingnya, di sini, dia kembali ke tempat di mana dia bersama Pete menghabiskan waktu bersama. Semua lilin masih menyala, hanya lentera yang tidak terlihat keberadaannya. Vegas menoleh ke kanan dan ke kiri. Masih sama, suara binatang malam tidak terdengar satupun, hanya ada deru suara angin yang gemuruh hebat.
Vegas menoleh, ada suara tangisan.
Vegas baru tersadar, ini bukan di dunia nyata. Vegas sedang di dalam mimpi.
Kalau dulu Vegas berjalan pelan mencari sumber suara dengan pertanyaan kebingungan. Kali ini Vegas, berlari ke arah sumber suara. Vegas tahu itu suara siapa.
"Peteee!!" Vegas berteriak ke arah sumber suara tangisan itu, napas Vegas naik-turun, dia berhenti tepat pada seseorang yang menunduk memeluk lututnya.
Vegas berlutut, mengelus puncak kepala itu dengan lembut. "Pete,,,"
Kepala itu mendongak, memang benar itu adalah wajah Pete, Vegas segera memeluk dan membantunya berdiri. "Ayo pulang Pete,"
Kepala itu menggeleng,
"Pete, ayo pulang!" Vegas memaksa Pete untuk bergegas pergi dari sana. Dia tidak akan melakukan hal yang sama seperti mimpinya yang lalu.
Angin semakin bergemuruh, suara dedaunan bergesekan semakin membuat berisik. Vegas menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak ada siapapun tapi ia dapat merasakan bahwa sesuatu sedang mengintainya. Vegas memeluk Pete erat sembari matanya mengawasi sekeliling. Pelukan itu semakin erat ketika ia melihat sosok bayangan hitam, yang berlari ke arah mereka, bayangan itu kadang terlihat kadang tidak tapi pergerakannya terus ke arahnya.
"AAAAAA!!!" Vegas berteriak, "pergi kau sialan! KAU PIKIR AKU TAKUT HAH!!!"
Bayangan itu berhenti tepat beberapa meter darinya berdiri. Vegas menunduk, menatap Pete yang diam dalam pelukannya. Pete mengelus punggungnya, terasa lembut seperti menenangkan. Mereka kembali melangkah tapi tidak melepaskan pelukan, jalan mereka memelan hingga suara gemuruh angin kembali hadir. Vegas menghentikan langkahnya, dia menoleh kebelakang, sosok itu berjalan mengikuti hingga membuatnya berhenti bergerak dan hanya diam menatap.
"Matii.... Matii.... Matii.... Matii.... Matii.... Matii.... Matii.... Matii...."
Vegas mendongak. Suara itu samar terdengar, tapi bukan sosok bayangan itu, melainkan suara dari hutan ini. Bukan suara dari satu makhluk, tapi ribuan makhluk tak terlihat yang mengelilinya. Vegas mempererat pelukannya, matanya masih mengawasi sekitar, melupakan bayangan hitam itu yang kini sudah berdiri di depannya. Dia hanya fokus pada suara itu.
Suara itu menghilang, menyisakan suara tawa dari sosok bayangan di depannya. Tidak ada cahaya yang dapat Vegas jadikan pegangan untuk melihat rupa sosok di hadapannya. Benar-benar berwarna hitam gelap, seperti sebuah asap tapi berbentuk manusia. Tinggi dan Vegas dapat melihat senyuman itu.
Vegas menelan salivanya.
"Aku tidak takut apapun sialan!"
"Benarkah?"
Vegas menunduk, Pete menanyakan itu padanya.
Vegas tidak memperdulikan Pete, dia kembali menatap bayangan hitam yang kini sudah tidak ada di hadapannya. "Sialan!! Keluar kamu! Aku tidak takut jika hanya melenyapkan bayangan sepertimu!"
Vegas bergerak mundur ketika bayangan itu kembali terlihat, Vegas tetap memeluk Pete.
"SIALAN KAU MONSTERR!!" Teriaknya kesal, Vegas kesal karena bayangan itu seperti mempermainkannya, hanya muncul dan menghilang begitu saja berulang kali.
"Bunuh.... Bunuh.... Bunuh.... Bunuh.... Bunuh.... Bunuh...."
Suara ramai itu kembali terdengar.
"Lalu kau apa, Vegas?"
Vegas menunduk, Pete menatapnya tersenyum. Senyuman itu mengerikan, seperti seseorang menantangnya.
Vegas menepuk pipi Pete. "Hei Pete sadarlah..."
"Hm? Kau apa Vegas? Monster juga atau iblis?"
"PETE!!!" Teriak Vegas. Pete yang ada dalam pelukannya bukanlah Pete-nya. "Sadarlah Pete!!"
Bukannya sadar. Pete malah tertawa dan suara tawanya sangat melengking. Seharusnya ini adalah tawa saat Vegas menggodanya, bukan tawa mengerikan di dalam hutan. Saat Pete tertawa, seluruh bisikan didalam hutan lenyap. Pete seperti mengambil alih. Vegas memeluk erat, memohon agar Pete sadar dan berhenti tertawa.
Vegas mundur, melihat bayangan hitam itu berdiri di depannya dan tertawa, Suara Pete berhenti. Dan saat bayangan itu menghilang, Pete kembali tertawa.
"Sialan kau!!" Saat bayangan itu muncul, Vegas melepaskan pelukan hendak menghajar bayangan itu bagaimanapun caranya. Dan kepalan tangannya melayang bersamaan bayangan itu menghilang. "Arrghh sialan!"
Vegas menatap Pete yang diam memandangnya dengan tatapan tajam. Vegas melihat balok kayu besar ada pada genggaman Pete.
Pete tersenyum.
Vegas melindungi diri dengan kedua kepalan tangannya saat tiba-tiba Pete berlari sembari mengayunkan balok itu.
BUG.......
"Nak Vegas,,,,"
"PETE!!!" Mata Vegas terbuka, napasnya naik-turun. Dia menoleh, melihat istri kepala desa duduk di sisinya.
Mata Vegas meneliti ke sekeliling, ini di dalam kamarnya. Vegas hendak berdiri namun ditahan oleh wanita itu.
"Sebentar," Vegas kembali berbaring.
"Pete Bu,"
"Nak Vegas, maaf sebelumnya kalau saya menyakiti nak Vegas. Saya hanya mengikuti perintah suami saya," wanita itu mengelus lengannya. Tangan lainnya menggenggam tali besar membuat Vegas menyentuh lehernya. "Korn itu orang gila, dia mencintai ibu Pete. Dan semakin terobsesi saat menganggap Pete adalah anaknya, Nak Vegas, pergilah, jangan membuat dirimu terlibat dengan si gila itu. Pete aman bersama kami, meski Korn gila, tapi dia sangat menyayangi Pete."
"Tidak bisa Bu,"
"Kamu bisa. Jangan membuat dirimu kesulitan Nak Vegas. Saya berjanji untuk menjaga Pete dengan baik, saya akan menjaga Pete seperti menjaga Macau." Ucapnya lagi. "Korn bilang, Pete adalah sosok terbaik yang Tuhan berikan kepada kami untuk menggantikan Macau."
"Jangan bawa Tuhan di dalam kegilaan kalian," ucap Vegas.
"Nak Vegas. Saya mohon, kamu masih memiliki keluarga dan tanggung jawab. Jangan menyianyiakan semuanya hanya karena Pete."
Next➡
DASAR!! JANGAN BUAT AKU GAK ENAKAN DONG! HIH! CUKUP!!
KAMU SEDANG MEMBACA
STIGMA [END]
Misterio / SuspensoVegas adalah aparat negara yang mendadak dipindah tugaskan ke Desa terpencil. Selama bertugas, ia mendapatkan sebuah kasus pembunuhan. Vegas berusaha memecahkan kasus itu. [Sorry, this is BxB] [Complete since : 1 March 2023] © intanksm98